Puisi|. # puisi #poem #poetry #puisicinta #pengharapan #doa. Resah memikir kan rasa. Ada kah rasa mu untuk ku. Seprti ada nya rasa ku pada mu. Aku hanya bisa berharap. terbalas nya rasa mu pada ku. Harapan demi harapan. Doa demi doa ku panjatkan.
Dansemoga setiap doa dari mu bisa di ijabah oleh Tuhan yang kuasa. Tetaplah rendah diri, meski terkadang kau masi sering di Irih. Aku yakin, kau dan adik-adik mu akan selalu terus ada untuk orang tua. Terlebih adik-adik. Sampaikan salam ku pada kedua orang tua mu, semoga Tuhan selalu memberi umur panjang dan kesehatan pada kedua orang tua mereka.
PUISIDOA DAN HARAPANKU Aku takkan lelah mencintaimu Aku takkan pernah letih menantimu Karena kehadiranku di dunia ini Hanya untuk mencintaimu Walau waktu terus berlalu Walau raga tak sekuat dulu Tapi hatiku ini Masih tetap mencintaimu setulus hati Hatiku selalu berharap padamu Pada hati yang selama ini ku yakini Hanya engkau cinta sejatiku
puisiharapan dan doa puisi berjuang untuk masa depan PUISI MENYANJUNG HARAPAN Karya : Dyah ayu paramitha indudewi Kau genggam jemari Membawaku berlari Melewati lembah kasturi Ke puncak mahidhara kasih suci Rebah aku tersipu hati Tuturmu merdu mengikat janji Ciumlah lembut sejuk bayu Membawa semerbak wangi rindu Wahai cinta yang kupuja
Harapanmasa depan dan meraih mimpi Tak jua kutemui arti hidup ini Kepasrahan menyelimuti diri Berdzikir memohon RIDHO ILLAHIRROBBI Tiada terasa umur berkurang entah kapan terhenti Nyawa terlepas dari raga itu pasti Meski asa terbentang luas kunikmati Harapan dan Do'aku tertulis takdir Khayalan bermandikan setetes darah mengalir
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan Juli 2022 1633waktu baca 2 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparanIlustrasi harapan. Foto PixabayKumpulan Puisi HarapanIlustrasi seseorang sedang berharap kepada Tuhan. Foto UnsplashIlustrasi seseorang sedang berharap kepada Tuhan. Foto UnsplashSi Pejuang FillahOleh Ummul MaghfirohMalam-malam memasang diri, hitam yang kelamMerobek-robek guguan suara dalam temaramNabastala kian bungkamDipeluk nyanyian mala dengan muramBersila kaki di atas hamparan sajadahMenengadah tangan sebisa anggun memujaBertahap-tahap hingga doa itu mengudaraBersama kalutnya jiwa akan dosa tiada redaBibirku mengucap segala wasilahMenggenggam hati agar tak goyahTerjaga dalam sujud-sujud di sepertiga malamAku tersenyum istiqomah 'tiada padamBerlari-lari aku di padang SaharaPanasnya melebihi matahari yang gagahMencari seteguk air melepas dahagaBerupa ridho dan ampunan Sang Maha KuasaHatiku tiada berhenti mengalunkan dzikirJiwaku tiada henti meminta ketenangan dalam pikirMataku terus terjaga menanti harapan ampunanTakkan kuhentikan rindu pada-Mu dalam kesepianDoaku, ampuni segala khilafkuAmpuni segala kesalahankuAmpuni jiwa yang tak pernah memudarkan harapUntuk senantiasa Engkau lindungi dan dekapHanya AnganOleh Arikah Al ZahraKamu adalah bagaskaraSedang aku hanya shyamDirimu terlihat di mataNamun tak pernah tergenggamMega menghiasi sekelilingmuRupamu baswaraSeperti dayitaDalam belenggu kelabuKamu hanya anganDi dalam dekapkuSeperti sabana kosongTak ada siapa pun selain anilaPelakon NegeriOleh Agusti Dwi PurnamasariKepakan sayap cendrawasih sambut cakrawalaOmbak beralun menghiasi rona jingga aninditaPemandangan elok rupawan dipandang netraDuhai bumi pertiwi yang kucintaTanah pinggiran, menggembur, mengayun, menyapaSejauh mata memandang terkesimaEloknya negeriku yang tercintaDerap langkah penghuni duniaBerjalan menyusuri lorong nusantaraBerjajar pulau, ras, bahasa, adat, dan agamaBersatu indahnya jalinan Bhineka Tunggal IkaKini duka nestapa menyayat hati mutiara bangsaIbu pertiwi kembali berdukaRasisme tumpahkan rudira, ancaman sintegrasi mengundang gelak tawa duniaSaling tuding, berjabat, tersenyum bersandiwaraPandainya para pelakon jagad rayaCiptakan keonaran di ibu pertiwiku yang tercintaWahai pelakon duniaDamaikan kembali bumi pertiwi kitaBersumpahlah demi negaraDamailah dalam perbedaan nusantara tolonglah jiwa cinta bangsaDemi kemakmuran ibu pertiwi tercintaIlustrasi harapan. Foto UnsplashIlusi Dua MingguOleh Amelia Rahma MaulidaTuhan,Pagi itu, sang Fajar tak mengalihkan atensiAtas tiap netra yang masih terpaku pada televisiDi mana penyiaran kabar lelayu dari negeri Wuhan yang sudah menapaki Ibu PertiwiTuhan,Siang itu, terik mentari menjadi saksiAtas kewaspadaan pasrah dan cemas insan bernuraniPada makhluk tidak diundang yang hadirnya hanya mencelakaiTuhan,Sore itu, senja menjadi hal yang dinantiUntuk berucap rindu pada peluh yang tak lagi membawa suara rintihUntuk berucap rindu pada deru napas yang tak lagi disebab letihTuhan,Malam itu, rembulan tak diminatiOleh jiwa-jiwa indie yang terpaksa berdiam diriYang kemudian memilih memupuk doa agar makhluk itu cepat pergiTuhan,Hari ini, malam iniEntah sudah berapa lama banyak orang menguar janjiPerihal waktu atas berakhirnya pandemiTuhan,Hari ini, malam iniBisa kau akhiriDerita bumiTuhan,Hari ini, malam iniBisa kau umumkan pada negeriBahwa kau akan menyelesaikan ini pelik?Tuhan,Hari ini, malam iniMohon maafIzinkan kami kembali menuai kasih di Ibu PertiwiTuhan,Hari ini, malam iniBantu kami kuati Ibu PertiwiTuhan,Hari ini, malam iniJangan biarkan terus seperti iniBerikan hadiah yang dinanti kami dan Ibu PertiwiTuhan,Untuk panjang,Lekas sembuhkan, Ibu PertiwiGuruOleh YulfitriKau didik kami sepenuh hatimuKau ajari kami dengan kasih dan sayangmuKau bentuk kami menjadi manusia yang seutuhnyaManusia yang berakhlak dan berbudi pekerti luhurGuruJasamu tak terkiraPantaslah jika gelar "Pahlawan tanpa tanda jasa" tersemat di hatiGuruTanpa lelah kau bekali kamiWalau berat tak kau rasakanSehari penuh hidupmu kau berikan untuk kamiGurukuKau ibarat ayah dan bundakuTak dapat ku membalas segalanyaHanya sepenggal do'a yang sanggup ku mohonkanAgar kau selalu sehat dan bahagia membina kamiYa AllahTerimalah amalan para guru-guru kamiSeperti Engkau bebaskan ayah bunda kami dari siksamuSerta tempatkan mereka dalam ArsyMu, ya HidupOleh YulfitriTerus-teruslah kau melangkahJangan hentikan cita dan cintamuYang kau persembahkan bagi anakmuSebagai bukti besar sayang dan kasihWalaupun di sekitar penuh onak dan duriSabar dan ikhlas dalam setiap lakuJangan kau rendahkan diriHanya untuk kasihmuTiada yang dapat mencegah...Tiada yang menjadi penghalang...Tiada yang membalas...Selain dari-Nya tempat mengadu..Ku mohon di akhir usia ini...Semakin dekat kita sadarkan...Semakin lekat kita bersua..Mengharap segala yang terbaik
Puisi Harapan – Kini, penggunaan puisi sebagai penyampai harapan mulai diminati oleh banyak masyarakat Indonesia, terbukti dari banyaknya jumlah peserta pada setiap perlombaan puisi. Hal tersebut tentu tidak lepas dari peranan para penggiat sastra yang membantu dalam pemfasilitasan masyarakat Indonesia dalam berkarya. Tidak hanya dalam hal kesastraan saja yang mencuri perhatian, bahkan kini mahasiswa aktivis juga menggunakan puisi sebagai bentuk penyampaian harapan dan bentuk sindiran pada saat menyampaikan tuntutannya ketika berdemo. Harapan adalah hal yang harus dimiliki seluruh orang tanpa mengenal kasta dan tahta. Tidak hanya cita-cita bahkan beberapa keinginan kecil juga bagian dari suatu harapan. Puisi Harapan Penuh Makna Sebagai Motivasi Hidup Untuk lebih memotivasi dalam membentuk harapan, beberapa puisi di bawah ini siap membawamu pada dunia imajinasi. Tidak lupa juga dilengkapi dengan makna puisi sehingga diharapkan lebih mempermudah pemahaman pembaca dalam memahami maksud yang disampaikan puisi tersebut. Aku Penggemar Hujan Hujan Aku suka menyambutnya Menari dibawah rintiknya lalu membiarkannya menyapu seluruh ruas tubuhku Tubuh mungilku tak pernah tiada dengannya Gaun merah muda yang kusuka Menambah indah pada warna kuning langsa ditubuhku Terpaan anginnya mengurai helaian rambutku yang menghitam Lalu rintiknya kembali menjalar menelusuri retinaku Bola mata hitamku ikut mengagum pada rintik yang bersembunyi pada bulu mataku Bibir merah muda memudah Pertanda udara dingin merusak daya tahanku Maaf hujan, aku tak mampu menari lebih lama denganmu Nur Hafizqi Puisi di atas berisi tentang harapan seorang gadis untuk dapat menikmati hujan lebih lama. Jika kita lihat sekeliling kita barangkali terdapat orang-orang yang sangat menyukai hujan dan akan terganggu kesehatannya setelah terkena air hujan. Puisi di atas juga memiliki paduan ekspresi saat membacakannya, dimana pada awal puisi bernada gembira sedang pada akhir puisi mengungkapkan kesedihan. Cinta yang Dirahasiakan Kita belum pernah bersama Sekedar tegur dalam sapa selintas Aku mengagum pada tuturmu Memaling pandang dalam menjamu nafsu Aku ingin denganmu Yang pada pertengahan malam kupinta abdiku pada pencipta Kita, dua insan yang saling serta penjagaan Ragaku tidak denganmu kini Tak tau Barangkali tahun depan lamaranmu menjemput Aku menjauh Memaling pandang Bukan sebab aku tak ingin Aku menjaga cinta dalam kalbuku agar utuh Tak terjamah pada rasa semu yang mengambigu Aku menginginkanmu Namun terpaksa mengabdi dalam tirai ketakutan Takut andai cintaku merusak cintanya Biar saja saling berjarak Hingga restu menjemput akad turut bersua Nur Hafizqi Kita tentu pernah mendengar tentang jodoh yang sudah disiapkan untuk masing-masing insan. Puisi di atas berisi harapan tentang datangnya lamaran dari seseorang yang belum dikenal, belum pernah bertemu dan diyakini sebagai jodoh penulis. Puisi ini tergolong kedalam jenis puisi romansa religius karena selain berisi ungkapan cinta puisi juga juga berisi penantian secara islami. Dalam puisi di atas penulis menggambarkan diri yang menjaga nafsunya hingga menunggu kedatangan lamaran seseorang yang diyakini sebagai jodohnya. Hujan di Senja Kita duduk ditepian rumah senja itu Duduk berempat ditemani pasangan kekasih yang menjalin cinta dalam waktu lama Berbincang kisah muda mereka diiringi lantunan hujan disenja itu Berdialog ringan dalam tawa Seolah cemburu pada rintik hujan mencubui muka bumi Terselip tangan nakal mu menggenggam erat punggung tanganku Kita sembunyikan genggaman kita dibalik ragamu saja Sebab saat ini kita berempat Ku letakkan percayaku dalam topangan bahumu Mempercayai genggamanmu saat ini Seolah kuyakinkan tak ada lagi selain dirimu Kita ikuti kisah cinta tua mereka mengukir nama berdua dalam buku akad Nur Hafizqi Pasangan kekasih mana yang tidak menginginkan pernikahan sebagai pelabuhan akhir cintanya? Tentu semua pasangan kekasih menginginkan hal tersebut. Puisi di atas mengisahkan harapan pernikahan dalam waktu lama yang diimpikan pasangan kekasih. Hujan yang turun juga menambah suasana romantis dalam puisi tersebut. Selain harapan pernikahan, puisi di atas juga menceritakan tentang 2 pasang kekasih yang saling berbincang-bincang serta sepasang kekasih yang memotivasi pasangan lainnya untuk memiliki harapan pernikahan dalam kisah cintanya. Kamu, Tempat Paling Nyaman di Kota Ini Padamu sosok yang masih ingin ku panggil kekasih Denganmu segala pulang selalu ingin terlelap Dalam derai tetap saja Kamu menjadi sasaran penyudahnya Pada bahu yang selalu menampung isakku dahulu Sungguh ku ungkap Bukan sekedar hasrat Bahkan sungguh ingin Kamu Kepulangan terbaik di kota ini Denganmu Kelopak retinaku mengatup Lalu bibir merah darahku melengkung rapi Aku begitu larut dalam waktu pengenangan Seolah jiwamu turut menyerta Ku sadur seluruh gunda dalam kisah padamu Aku rindu Nyatanya bahumu tempat ternyaman di kota ini Nur Hafizqi Berpisah dengan kekasih yang masih dikasihi dan dicintai memang dapat menyisahkan kesedihan tersendiri. Puisi di atas berisi harapan untuk kembali dengan sang kekasih yang sudah berpisah. Selain harapan tersebut, puisi di atas juga mengungkapkan pujian atas segala kebaikan yang telah dilakukan sang kekasih. Pada puisi juga terdapat ungkapan kerinduan yang menambah kesan sedih pada puisi di atas. Kekasihku Kekasihku adalah Kepulangan dari seluruh jenuh isi dunia Pagi dari awal kelopak mataku terbuka Penikmat si pekat dalam kemalaman Kekasihku adalah Inspirasi setiap aksara Melodi setiap alun nadaku Tambatan dari segala sanjungan Kekasihku adalah Karya cipta sang kuasa yang terindah Pewaris adam yang memikat Segalah dari yang ingin ku pinta Sebab kekasihku untukku Nur Hafizqi Memang tidak dapat dipungkiri bahwa bagi para seniman kekasih mereka adalah gudang inspirasi dan berimajinasi. Untuk itu, puisi di atas menggambarkan sosok kekasih sebagai inspirasi dalam segala karya sang seniman. Dalam puisi di atas juga terdapat harapan sebagai satu-satunya kekasih yang dimiliki sang inspirasi sehingga dalam kata lain penulis mengharapkan kesetiaan dari kekasihnya. Nuansa 2019 Senduh yang tersirat tahun lalu ku harap ia sudih beranjak Bersama hari yang turut terganti dalam tahun Resah gersang yang memudar Ku harap lekas menyubur Aku ingin menjadi penikmat hari yang ceria Tanpa mendung, juga resah dalam kalbu Aku ingin mewujud mimpi dalam cita yang kuurai Menaiki tangga pertanda mimpi telah usai Aku ingin menuai suka Pertanda duka telah meredup dalam sinarannya Aku ingin Hari-hari diisi sorakan kegembiraan tanpa menyeduh kesenduhan dalam perjalanannya Nur Hafizqi Semua orang tentu memiliki cita-cita, akan tetapi dalam meraih cita-cita tersebut tidak selalu berjalan baik. Puisi di atas berisi tentang harapan untuk mewujudkan cita-cita yang dimiliki serta bertujuan sebagai penyemangat. Puisi di atas sangat cocok dibacakan dengan suasana gembira dan semangat. Hal tersebut dapat menumbuhkan rasa optimis kembali dalam mewujudkan cita-cita yang kita impikan setelah mengalami kegagalan. Meneguk Teh dan Memangkas Jarak Wahai engkau yang saat ini menjadi orang nomor satu dinegeriku Sudahkah hati riang gembira atas juang yang kau tunjuk Sudahkah hati merasa tenang sebab ingin telah terwujud Sudahkah siap ragamu menjadi abdi para rakyat Kami memilihmu atas nama Negara untuk perubahan Kami memilihmu untuk membawa nasib kami pada peruntungan Jangan hanya duduk sebagai penikmat Jangan hanya duduk sebagai penginjak Engkau kami pilih sebagai utusan kebaikan Engkau kami dudukkan atas nama kepercayaan Suara kami, nasib kami tolong diperhatikan Jangan jadikan kami tumbal-tumbal barisan janji manismu Wahai engkau yang saat ini mengaku pemimpin kami Turunlah, berjalan juga berlari mengitari kami Ikutlah menjadi penikmat teh yang sudih memangkas jarak untuk kami Tugasmu menjadi pelindung untuk kami, bukan sebagai yang angkuh berlenggok dalam kekuasaan Ini Disini tempat jiwamu Ditengah-tengah kami Bersama kami, para raga yang mendudukanmu Nur Hafizqi Dalam dunia perpolitikan tentu tidak mudah untuk mendapatkan suatu kemenangan. Para calon yang ingin mendapatkan kekuasaan tersebut haruslah mengupayakan banyak cara demi mendapatkan tujuan tersebut. Begitupun dengan rakyat yang hendak dipimpin, tentu memiliki harapan dan cita-cita tersendiri atas kelahiran seorang pemimpin baru di negaranya. Puisi di atas mengandung makna harapan rakyat kepada pemimpin yang terpilih dalam pesta demokrasi. Diharapkan pemimpin tidak menjadi penguasa dan justru ikut membantu dalam mensejahterakan rakyatnya. Sebab, untuk harapan tersebutlah seorang pemimpin dipilih. Puisi di atas harus dibacakan dengan penuh semangat agar nilai nasionalisme yang terkandung didalamnya dalam terasa bagi diri pembaca. Malam Panjang Masih bergelat dalam layar kosongku Mencari asi barang semesta mengizin rizki Apa yang sedang mereka geluti dialam mimpi sana Sejenak menutup retinapun aku tak berkuasa Sejenak aku terhanyut Mengutuk semesta yang telah tulus padaku Kembali ku ibah rasa syukurku Atas tanam serta kasih yang semesta beri Nur Hafizqi Barang kali kita pernah merasakan rasa lelah saat bekerja. Puisi di atas berisi harapan seseorang untuk dapat beristirahat dari pekerjaan yang sedang dijalani. Selain itu, puisi juga menggambarkan rasa cemburu yang dialami penulis dengan mereka yang dapat tertidur lelap sehingga membuat penulis kehilangan rasa bersyukurnya. Selain berisi harapan, puisi di atas juga memiliki makna rasa syukur yang penting dalam diri kita. Kepulangan Tuk tuk kudengar suara langkah mendatang Tak berapa lama pintu terketuk Riang ku sambut pulangmu Namun masam kau jamu padaku Tangan kosong menyirat kesedihan dalam wajahmu Tak apa hari esok masih menanti Nur Hafizqi Pernahkah kita menunggu seseorang dengan harapan suatu kebaikan atau bahkan sebuah rezeki ikut terbawa pulang bersamanya? Ya, puisi di atas berisi harapan seorang istri yang pupus saat sang suami pulang tanpa membawa sesuatu yang dapat dimakan. Walau demikian sang istri tetap berlapang hati menyemangati sang suami dengan kalimat “tak apa hari esok masih menanti”. Selain suatu ungkapan harapan, puisi di atas juga memiliki pesan tentang bagaimana seorang istri harus bersikap terhadap suaminya dan memiliki makna kehidupan dari sebuah pernikahan. Pahlawanku Kembali kau terbangun Grusak grusuk kudengar kekacauan terjadi di luar Kau kembali pergi mendatangi medan juang Jangan kembali bersimpa darah pesanku Nur Hafizqi Puisi pendek di atas berisi harapan pasangan yang harus kembali dengan selamat saat pergi berperang. Pada saat ini puisi ini ditujukan untuk mengungkapkan suasana hati serta harapan dari pasangan angkatan kemiliteran yang hendak pergi berperang. Mayat Berpetikan Emas Aku bagai mayat berpetikan emas Ruang jenjang bertahta berlian hanya menjadi penghias Mencekam dalam sepi sudah biasa Jika tiadapun takkan ada yang tau Barang menghitung pundi mana yang menjadi milik mereka Nur Hafizqi Puisi singkat di atas berisi harapan orang tua yang ingin dikunjungi anaknya. Di dalam puisi juga terdapat amanat bahwa janganlah sebagai anak kita mengabaikan orang tua kita hingga membuatnya menahan rindu dan berpikir bahwa kita tidak lagi peduli dengannya. Puisi di atas juga bersuasana sedih, dimana penulis menggambarkan dirinya sebagai orang tua yang sedang merindukan anaknya, tetapi tidak dipedulikan dan berpikir bahwa anaknya hanya akan memikirkan pembagian harta yang ia miliki saat ia telah tiada. Buangan Mimpi Kemana perginya serapa yang dahulu selalu ku ucap Aku nanti mau menjadi ini Aku mau menjadi itu Nyatanya semesta tak seiring, harap hanya kehampaan Yang bahkan memandang kembali padanya aku memilu Kampus yang saat ini kujejaki bukan jembatan mimpi yang kecil kuangankan Pelabuhan yang padanya aku terdampar Buangan mimpiku yang padanya aku tunduk mematuh semesta Disudut wilayah lain ku pandang sepasang kekasih yang menggantung harap padaku Melepas permatanya Berharap aku terasah dan nantinya membanggakan Nur Hafizqi Puisi di atas berisi harapan yang akan tercapai dengan menempuh pendidikan tinggi. Selain cita-cita diri yang ingin diwujudkan ada harapan orang tua tentang keberhasilan sang anak yang juga ingin diwujudkan penulis. Harapan adalah suatu hal yang harus dimiliki oleh semua orang, baik dalam cita-cita, percintaan, karir maupun hal lainnya dalam kehidupan ini. Namun, harapan haruslah dibarengi dengan usaha dan doa dalam mewujudkannya. Semoga puisi pada artikel ini dapat memotivasi pembaca dalam mewujudkan harapan yang dimiliki.
Ilustrasi Puisi tentang Doa. Foto Unsplash/Ali Arif Puisi tentang DoaIlustrasi Puisi tentang Doa. Foto Unsplash/Anis buta subuhTubuh ini terbangunMemeluk dingin hingga lututMembuka mata melihat harapan baruHari ini matahari terbitSemua tentang kemarin hanya onggok ceritaHari ini kenyataanSemua tentang hari ini adalah harapanBanyak pintaku di pagi ini, TuhanBukan berarti aku serakahBukan juga aku marukAku hanya ingin meminta meski berarti itu banyakTuhan kabulkan pintakuKumohon kabulkanlahAku memohon pada-MuTolong ijabahlah doa iniKabulkanlah doaku iniAngkatlah ia ke awan langitJadikan ia rahmat untukkuJadikan ia kebaikan untukkuKu memohon pada-Mu TuhanJadikan doa itu nyataDengarkanlah hati iniAgar Kau tahu apa ujung takdirSepi membayang hingga ufukLelah terasa mencumbu tubuhMenumpah gelisah yang menghambaKini ku sendiriKumohon sejengkal doaKupinta untuk kesempatan keduaKumohon dengan tangis pecahPada sedih melandaKurapat dada hingga ia batuKeras hingga angin terkurung di sanaMeraung tanpa ampunTuhanHatiku hampaTerasa sesak dan asa di sanaKumohon tawarlah jasad iniAngkatlah asanyaHingga waktu tiadaKu masih terpaku menatap lukaYang enggan kembaliMeski hidup kugadaiIni doaku TuhanEngkau teramat baikNapasku Kau berkahkanKarena di sana kutemukan cinta-MuMalam ini sebelum putih membayangSebelum gaduh riuh kembali datangAku ingin duduk di siniDi sudut biru ku duduk berdoa pada-MuPanjangkan umur orang tuakuBeri mereka rezeki yang banyak lagi berkahJadikan pundak mereka ringan dari bebanSehatkan juga merekaJadikan kami anak-anaknya suksesKami ingin mereka bangga pada kamiKami ingin mereka tersenyumTertawa tanpa bebanYa Allah hanya pada-Mu kami memintaKarena selama kami masih menjadi manusiaKami akan selalu meminta pada-MuHanya pada-Mu dan selalu hanya pada-MuTuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut nama-Mu Biar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruh Cahaya-Mu panas suci tinggal kerdip lilin di kelam sunyi Tuhanku Aku hilang bentuk remuk Tuhanku aku mengembara di negeri asing Tuhanku di pintu-Mu aku mengetuk Aku tidak bisa berpaling
Solo - Puisi tentang Nuzulul Quran dapat dilantunkan untuk menyambut kedatangan malam kemuliaan Nuzulul Quran. Berikut 5 contoh puisi Nuzulul Quran yang singkat, penuh harapan, dan doa baik serta dapat dijadikan sebagai Quran adalah peristiwa bersejarah dalam bulan Ramadhan yang dinantikan oleh umat Islam. Pada malam yang penuh kemuliaan ini, Al-Quran diturunkan Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat menyampaikan ucapan memperingati Malam Nuzulul Quran kepada kerabat, kita juga dapat melantunkan puisi tentang Nuzulul Quran yang penuh hal-hal baik. Berikut 5 contoh puisi Nuzulul Quran yang singkat, penuh harapan, dan doa baik serta dapat dijadikan sebagai referensi. Contoh 1Puisi berjudul 'Syair Ramadhan ke-17', dikutip dari buku 'Kehilangan Kumpulan Pantun, Syair, Puisi, dan Cerpen' 2019 oleh ketujuh belas kita nantikanMalam diturunkan kitab Al-QuranMalam yang disebut Nuzulul QuranMalam yang penuh kemuliaanMalaikat Jibril menyampaikan Al-QuranPada malam Nuzulul QuranKepada Nabi Muhammad nabi pilihanSebagai pedoman dalam kehidupanMalam Nuzulul Quran mari ramaikanDengan memperbanyak segala amalanTerutama amalan membaca Al-QuranDengan mengharap ridho Ar-RahmanContoh 2Puisi berjudul 'Nuzulul Qur'an', dikutip dari buku 'Kumpulan Puisi Kebesaran-Mu Ya Allah' 2021 oleh kebesaranMu malam ini penuh keberkahanBangkitkan jiwa yang telah lama terpendamKau datangkan kecerahan di seluruh alamDengan kebesaranMu turunkan Al-QuranMalam yang penuh rahmat dan ampunanLantunan ayat-ayat suci berdentumanRasa malas ditanggalkan berlomba-lomba menuju kebaikanAku bermunajat kepadaMu tuk menggapai segala impianDengan keagunganMuMalam ini kau turunkan ayat suci menggetarkan alam sebagai tangga menuju alam kebahagiaanAlam surga yang penuh penantianDengan kalam Kau berikan Al-QuranKepada Muhammad nabi akhir zamanMukjizatMu membawa keberkahanBersama nabi Muhammad menerangi alamContoh 3Puisi berjudul 'Ramadan Ceria', dikutip dari buku 'Ramadan Ceria Tentang Segala Kisah Dalam Imaji' 2019 oleh KAB dan dengan senang hatiJanganlah berduka hatiSambutlah dengan senyumJanganlah dengan muka masamSebentar lagi bulan RamadhanJangan lupa untuk berpuasaMenahan diri dari dahaga dan sifat tercelaMari kita saling minta maaf atas perbuatan kitaUntuk apa menahan dahaga tapi berbuat maksiatSaling berbagi dan menolongOh, indahnya bulan puasa tanpa bermaksiatBulan Ramadhan adalah bulan yang paling mulia diantara bulan-bulan yang lainBulan ini sangat disambut dengan meriahBulan ini adalah bulan dimana kitab suci Al-Quran diturunkanDan setiap tanggal 17 Ramadhan diperingati sebagai hari Nuzulul QuranAtau turunnya kitab suci Al-QuranContoh 4Puisi berjudul 'Melihat Wajahmu di Yaumil Mahsyar', dikutip dari buku 'Antologi Puisi Menggapai Berkah di Tiga Kota' 2020 oleh Aminah tresno sakitMemenuhi amanahMenanjak hari-hari RamadhanBerpuasa di hari keenam belasBagai turun dari puncak tanjakanSecara perlahan hari-hari berkurangMemasuki malam Nuzulul Quran yang muliaMukjizat terbesar pedoman hidup tak tertandingiMengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahayaMenggelar peradaban memutus segala rantai penjajahanKebebasan sejati menyembah kepada Tuhan yang esaTak menyekutukanNya dengan sesuatu apapunKemudian memasuki seperti tiga terakhirMencari menunggui malam Lailatul QadarMalam diputuskannya nasibSetahun suntuk ke depanYa Allah pintaku satuMelihat wajahMuDi Yaumil MahsyarYaumul HisabJuga kamuKitaContoh 5Puisi berjudul 'Ramadhan', dikutip dari buku 'Antologi Puisi Genderang Taqwa' 2021 oleh Ita Nuriati bulan penuh ampunanYang ditunggu banyak orangMelupakanmu adalah sebuah kesalahanYang mungkin takkan bertemu di tahun depanRamadhan, bulan suci kebanggaanYang didamba setiap insanDimana pahala akan dilipatkanDan syetan dipenjarakanRamadhan, bulan penuh keberkahanYang tersurat Nuzulul QuranHari turunnya mukjizat besarKitab Al-Quran, penerang bagi seluruh alamRamadhan, bulan penuh kemuliaanMeski perut keronconganTubuh lemas gemetaranIbadah tetap ku tegakkanItulah 5 contoh puisi bertema malam Nuzulul Quran yang singkat, penuh harapan, dan doa baik serta dapat dijadikan sebagai referensi. Semoga bermanfaat, Lur!Artikel ini ditulis oleh Santo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom. Simak Video "Keagungan Malam Nuzulul Quran" [GambasVideo 20detik] rih/ams
Tuhan, Allahku, Engkaulah harapanku satu-satunya. Dengarkanlah aku dan jangan biarkan aku jauh dari pada-Mu. Kobarkanlah semangatku untuk senantiasa giat mencari wajah-Mu. Berikanlah kekuatan padaku untuk mencari Engkau karena Engkau telah memperkenalkan diri-Mu padaku dan memberi aku harapan bahwa Engkau semakin dapat ditemui di setiap saat. Dari Engkaulah asal kekuatanku, didepan-Mu tampaklah kelemahanku. Maka jadilah sumber kekuatanku dan topanglah aku dalam kelemahanku. Engkaulah yang hendak kupikirkan, kumengerti, dan kusukai. Kokohkanlah semuanya ini di dalam diriku sampai aku berjumpa dengan Engkau di rumah-Mu. Amin.St. Agustinus
puisi harapan dan doa