NEGOSIASIIDEOLOGI PUISI "KAU INI BAGAIMANA ATAU AKU HARUS BAGAIMANA" KARYA K.H. A. MUSTOFA BISRI: KAJIAN HEGEMONI GRAMSCI (The Ideological Negotiation of The Poet "Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana" Works K.H. A. Mustofa Bisri: Gramsci Hegemony Study) Wahyuni, L. (2016). Pembentukan citra diri dalam Puisi Kau Ini Bagaimana Puisinegeriku. Ku ingin dirimu selalu menjadi tempat yang damai tempat dimana orang selalu ingin bersamamu. Apresiasi sastraDosen pengampu. Kumpulan Puisi keadaan Indonesia saat ini dan tentang covid - 19. Negeriku Karya Mustofa Bisri Sepenuhnya 1995-01-25T0034000700 50 stars based on 35 reviews Negeriku Mana ada negeri sesubur negeriku Chairilmerupakan penyair angkatan '45 yang memelopori gaya penulisan puisi modern. Sementara itu, di Nahdlatul Ulama juga terdapat seorang kiai yang sekaligus penyair. Ialah KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus. Melalui puisi-puisinya, Gus Mus kerap kali mengritik penguasa yang terkadang jauh dari cita-cita yang diingini rakyat. 6 Contoh Puisi bertema Keindahan Negara yang di Manfaatkan Asing dengan judul "Negeriku" Karya: K.H. Mustofa Bisri mana ada negeri sesubur negeriku? sawahnya tak hanya menumbuhkan padi, tebu, dan jagung tapi juga pabrik, tempat rekreasi, dan gedung perabot-perabot orang kaya di dunia dan burung-burung indah piaraan mereka berasal dari hutanku PuisiSajak Cinta Karya Mustofa Bisri . Puisi Sajak Cinta Karya Mustofa Bisri Kiai - Haji Ahmad Mustofa Bisri atau lebih sering dipanggil dengan Gus Mus (lahir 10 Agustus 1944 di Rembang) adalah pimpinan Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang.. Puisi Sajak Cinta Karya Mustofa Bisri. Sajak Cinta . Cintaku kepadamu belum pernah ada contohnya Vay Tiền Nhanh Ggads. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the has not been able to resolve any citations for this publication. Anwar EfendiProphetic Literature learning as a Medium to Develop Student Character. Recently, the character education mainstreaming has been boosted in the national education development. Substantially, the concept of character education is included in the formulation of the national education goals. Therefore, one important aspect in the context of character education is the collective consciousness of all parties involved in the activity. One attempt to develop character is through literature learning, including prophetic literature. Prophetic literature learning can provide joy of life and balance between thoughts and feelings. In such a way, students’ dignity is respected and they become whole human beings who possess knowledge, skills, good heart, and education goals, literature learning, character buildingHeri SupranotoAbstrak Mengacu kepada berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana yang dinyatakan dalam naskah konsep dan strategi implementasi pendidikan budaya dan karakter bangsa di SMA, pendidikan budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui integrasi pada mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah. Pendidikan budaya dan karakter bangsa pada intinya bertujuan mengembangkan karakter setiap individu agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila; mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik; memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur; dan meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia. Proses ini melibatkan kerjasama seluruh warga sekolah. Sehubungan dengan itu, pendidikan budaya dan karakter bangsa di SMA dilakukan dengan pendekatan sistematik dan integratif dengan optimalisasi seluruh sumber daya pendukung yang ada di sekolah, keluarga, dan di masyarakat. Pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Pendidikan karakter mengandung tiga unsur pokok, yaitu mengetahui kebaikan knowing the good, mencintai kebaikan loving the good, dan melakukan kebaikan doing the good. Pendidikan karakter tidak sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah kepada peserta didik, tetapi lebih dari itu pendidikan karakter menanamkan kebiasaan habituation tentang yang baik sehingga peserta didik paham, mampu merasakan, dan mau melakukan yang baik. Jadi, pendidikan karakter membawa misi yang sama dengan pendidikan akhlak atau pendidikan moral. Kemendiknas, telah diidentifikasi 18 nilai karakter yang perlu ditanamkan kepada peserta didik yang bersumber dari Agama, Pancasila, Budaya, dan Tujuan Pendidikan Nasional. Kedelapan belas nilai tersebut adalah 1 religius, 2 jujur, 3 toleransi, 4 disiplin, 5 kerja keras, 6 kreatif, 7 mandiri, 8 demokratis, 9 rasa ingin tahu, 10 semangat kebangsaan, 11 cinta tanah air, 12 menghargai prestasi, 13 bersahabat/komunikatif, 14 cinta damai, 15 gemar membaca, 16 peduli lingkungan, 17 peduli sosial, 18 tanggung jawabPenikmat sastra dapat menikmati kumpulan puisi Negeri Daging karya dari A. Mustofa Bisri karena penyair menggunakan bahasa, diksi, dan majas yang universal sehingga menjadikan puisinya penuh makna dan estetis. Untuk peneliti selanjutnya dapat memperluasBisriBisri, berikut beberapa saran bagi berbagai pihak, sebagai berikut. Penikmat sastra dapat menikmati kumpulan puisi Negeri Daging karya dari A. Mustofa Bisri karena penyair menggunakan bahasa, diksi, dan majas yang universal sehingga menjadikan puisinya penuh makna dan estetis. Untuk peneliti selanjutnya dapat memperluasNuansa dan Simbol Sufistik Puisi-Puisi Karya Ahmada Mustofa Bisri". dalam Teosofi Jurnal Tasawuf Dan Pemikiran IslamSaddhono KundharuDan HaniahKundharu, Saddhono dan Haniah. 2018. "Nuansa dan Simbol Sufistik Puisi-Puisi Karya Ahmada Mustofa Bisri". dalam Teosofi Jurnal Tasawuf Dan Pemikiran Islam. Volume 8. Nomor 1, Juni 2018. p-ISSN 2088-7957; e-ISSN 2447-871X; 2019. Maklumat Sastra Profetik. Yogyakarta Diva Hadjar Dewantara, Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka I PendidikanMajelis Luhur Persatuan TamansiswaMajelis Luhur Persatuan Tamansiswa. 2013. Ki Hadjar Dewantara, Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka I Pendidikan. Yogyakarta UST Penelitian Pengembangan Research dan Devolepment Bagi Penyususan Tesis dan DisertasiBudiyono SaputroSaputro, Budiyono. 2017. Manajemen Penelitian Pengembangan Research dan Devolepment Bagi Penyususan Tesis dan Disertasi. Yogayakarta Aswaja Pressindo diunduh tanggal 13 April Pendidikan Karakter Ala Gus Mus dalam Kumpulan Puisi Aku Manusia". dalam Prosiding Seminar BahasaWidowatiWidowati. 2019. "Nilai Pendidikan Karakter Ala Gus Mus dalam Kumpulan Puisi Aku Manusia". dalam Prosiding Seminar Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya dalam Perspektif Masyarakat halaman 217-236. Yogyakarta. Puisi Negeriku Karya Kh Mustofa Bisri Kt Puisi - Buku-Buku Puisi Ohoi kumpulan puisi-puisi balsem kumpulan puisi, 1988; Rubaiyat Angin dan Rumput kumpulan puisi kumpulan puisi, 1994; Wekwekwek sajak-sajak bumilangit kumpulan puisi, 1996; Album Sajak-Sajak A. Mustofa Bisri 2008; buku ini kategorikan langka karena statusnya tidak diperjualbelikan dan hanya bisa ditemukan di beberapa..puisi negeriku karya kh mustofa bisri kt puisi, riset, puisi, negeriku, karya, kh, mustofa, bisri, kt, puisi LIST OF CONTENT Opening Something Relevant Conclusion Sumber Pahlawan dan Tikus 1995 Puisi Negeriku Karya Mustofa Bisri Gus Mus Dr. Ahmad Mustofa Bisri sering disapa Gus Mus lahir pada anggal 10 Agustus 1944 di Rembang. Ia adalah seorang penyair yang cukup produktif yang sudah menerbitkan banyak buku. Selain menulis puisi, Gus Mus juga menulis cerpen dan esai-esai keagamaan. Oleh KH A Mustofa Bisrimana ada negeri sesubur negeriku?sawahnya tak hanya menumbuhkan padi, tebu, dan jagungtapi juga pabrik, tempat rekreasi, dan gedungperabot-perabot orang kaya diduniadan burung-burung indah piaraan merekaberasal dari analisis puisi negeriku karya mustofa bisri Pengertian puisi adalah suatu karya sastra tertulis dimana isinya merupakan ungkapan perasaan seorang penyair dengan menggunakan bahasa yang bermakna semantis serta mengandung irama, rima, dan ritma dalam penyusunan larik dan baitnya. Kumpulan Puisi Gus Mus - KH Mustofa Bisri atau yang lebih familiar dikenal sebagai Gus Mus merupakan Kyai, penyair, novelis, pelukis, budayawan dan cendekiawan muslim yang lahir di Rembang, Jawa Tengah, 10 Agustus 1944, dari keluarga santri. Kakeknya, Kyai Mustofa Bisri adalah seorang bentuknya singkat dan padat, umumnya orang lain kesulitan untuk menjelaskan makna puisi yang disampaikan dari setiap baitnya. Itulah informasi tentang puisi negeriku karya kh mustofa bisri yang dapat admin kumpulkan. Admin blog KT Puisi 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait puisi negeriku karya kh mustofa bisri dibawah ini. Recommended Posts of Puisi Negeriku Karya Kh Mustofa Bisri Kt Puisi Admin blog KT Puisi 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait makna puisi negeriku karya mustofa bisri dibawah ini.. Arti Atau Makna Apa Yang Terkandung Dalam Puisi Negeriku Karya Kh. Lks 7 Pel9.. Terima kasih telah berkunjung ke blog KT Puisi Puisi Gus Mus - KH Mustofa Bisri atau yang lebih familiar dikenal sebagai Gus Mus merupakan Kyai, penyair, novelis, pelukis, budayawan dan cendekiawan muslim yang lahir di Rembang, Jawa Tengah, 10 Agustus 1944, dari keluarga santri. Kakeknya, Kyai Mustofa Bisri adalah seorang ulama. Demikian pula ayahnya, KH Bisri Mustofa, yang tahun 1941 mendirikan Pondok Pesantren Roudlatut puisi NegerikuKarya KH. Mustofa BisriMana ada negeri sesubur negeriku?Sawahnya tak hanya menumbuhkan padi, tebu, dan jagungtapi juga pabrik, tempat rek. Baca puisi NegerikuKarya.Pembacaan Puisi Karya Sang Maestro KH Mustofa Bisri berjudul "Negeriku"Cast Naufal Hanif S https//. Joko S https//.Buku-Buku Puisi Ohoi kumpulan puisi-puisi balsem kumpulan puisi, 1988; Rubaiyat Angin dan Rumput kumpulan puisi kumpulan puisi, 1994; Wekwekwek sajak-sajak bumilangit kumpulan puisi, 1996; Album Sajak-Sajak A. Mustofa Bisri 2008; buku ini kategorikan langka karena statusnya tidak diperjualbelikan dan hanya bisa ditemukan di Kyai Mustofa Bisri adalah seorang ulama. Demikian pula ayahnya, KH Bisri Mustofa, yang tahun 1941 mendirikan Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, adalah seorang ulama karismatik termasyur. Ia dididik orang tuanya dengan keras apalagi jika menyangkut prinsip-prinsip agama. Namun, pendidikan dasar dan menengahnya terbilang kacau.puisi GusMus Negerikupenelitian ini adalah album puisi membaca Indonesia karya Mustofa Bisri. Identitas puisi tersebut sebagai berikut Judul Gus Mus ''Membaca Indonesia'' Pengarang Mustofa Bisri Jumlah Puisi Dalam Album Empat Puisi Negeriku, Di Negeri Amplop, Negeri Haha Hihi dan, Aku Masih Sagat Hafal Nyayian ItuNegeriku semoga cepat kau Puisi Karya KH. Ahmad Mustofa Bisri Gatot IriantoNegeriku Puisi Karya KH. Ahmad Mustofa Bisri Gatot IriantoNegeriku Puisi Karya KH. Ahmad Must. HARGA MATI - Puisi Untuk Negeriku Indonesia Ketika … Untuk Negeriku Indonesia Ketika terdengar kemerdekaanmu Bagaikan kilat yang menyambar keseluruh penjuru Saat itu pula manca neg…Terimakasih. Listen on Spotify Support this podcast Available on Puisi karya Gus Mus - Negeriku SemacamCerita Oct 27, 2020 0000 0223 Pesan pak natsir - Perjuangan Hallo sobatCerita , Terimakasih sudah mendengarkan. Salam sehat dan bahagia 😊 Apr 27, 2022 0322 Fajar merah - Kebenaran Akan Terus Hidup COVER Please in order. This 248 page thick book contains 48 Gus Mus writing, which is then divided into five parts. The first part contains eight writings regarding the caliphs such as Umar bin Abdul Aziz caliphs; figures and guardians such as Kiai Hasyim Asy'ari Juai, Kiai Hamid Sanur, Holy Sunan and so on. The second part contains eight writings containing love and poetry, PRODUCT GUARANTEE Title THICK GUS MUS DAY Author KH. Bistofa MUSTOFA Completed WITH -Khot / Clear writing -Good Paper * Cover SOFT COVER * Paper HVS * Size x * Thick 250 Pages - Buy Gus Mus's Daily Fiqh Book KHALISTA KH. Mustofa BISRI - Daily FiqhNegeriku, sebuah karya tulisan ulang Pena Amatirvideo lain āž”ļø These are the results of people's searches on the internet, maybe it matches what you need Puisi Negeriku Karya Kh Mustofa Bisri Kt Puisi - A collection of text Puisi Negeriku Karya Kh Mustofa Bisri Kt Puisi from the internet giant network on planet earth, can be seen here. We hope you find what you are looking for. Hopefully can help. Thanks. See the Next Post Kumpulan Puisi KH. A. Mustofa Bisri - Assalamu’alaikum… selamat pagi, selamat berjumpa lagi dengan blog MJ Brigaseli. Pada kesempatan di pagi hari ini saya akan mencoba berbagi tentang kumpulan puisi KH. A. Mustofa Bisri. Langsung saja ya…. Kiyai, penyair, novelis, pelukis, budayawan dan cendekiawan muslim, ini telah memberi warna baru pada peta perjalanan kehidupan sosial dan politik para ulama. Ia kiyai yang bersahaja, bukan kiyai yang ambisius. Ia kiyai pembelajar bagi para ulama dan umat. Pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah, ini enggan menolak dicalonkan menjadi Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama dalam Muktamar NU ke-31 28/11-2/12-2004 di Boyolali, Jawa Tengah. KH Achmad Mustofa Bisri, akrab dipanggil Gus Mus, ini mempunyai prinsip harus bisa mengukur diri. Setiap hendak memasuki lembaga apapun, ia selalu terlebih dahulu mengukur diri. Itulah yang dilakoninya ketika Gus Dur mencalonkannya dalam pemilihan Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama pada Muktamar NU ke-31 itu. Lahir di Rembang, Jawa Tengah, 10 Agustus 1944, dari keluarga santri. Kakeknya, Kyai Mustofa Bisri adalah seorang ulama. Demikian pula ayahnya, KH Bisri Mustofa, yang tahun 1941 mendirikan Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, adalah seorang ulama karismatik termasyur. Ia dididik orang tuanya dengan keras apalagi jika menyangkut prinsip-prinsip agama. Namun, pendidikan dasar dan menengahnya terbilang kacau. Setamat sekolah dasar tahun 1956, ia melanjut ke sekolah tsanawiyah. Baru setahun di tsanawiyah, ia keluar, lalu masuk Pesantren Lirboyo, Kediri selama dua tahun. Kemudian pindah lagi ke Pesantren Krapyak, Yogyakarta. Di Yogyakarta, ia diasuh oleh KH Ali Maksum selama hampur tiga tahun. Ia lalu kembali ke Rembang untuk mengaji langsung diasuh ayahnya. KH Ali Maksum dan ayahnya KH Bisri Mustofa adalah guru yang paling banyak mempengaruhi perjalanan hidupnya. Kedua kiyai itu memberikan kebebasan kepada para santri untuk mengembangkan bakat seni. Kemudian tahun 1964, dia dikirim ke Kairo, Mesir, belajar di Universitas Al-Azhar, mengambil jurusan studi keislaman dan bahasa Arab, hingga tamat tahun 1970. Ia satu angkatan dengan KH Abdurrahman Wahid Gus Dur. Menikah dengan Siti Fatimah, ia dikaruniai tujuh orang anak, enam di antaranya perempuan. Anak lelaki satu-satunya adalah si bungsu Mochamad Bisri Mustofa, yang lebih memilih tinggal di Madura dan menjadi santri di sana. Kakek dari empat cucu ini sehari-hari tinggal di lingkungan pondok hanya bersama istri dan anak keenamnya Almas. Setelah abangnya KH Cholil Bisri meninggal dunia, ia sendiri memimpin dan mengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, didampingi putra Cholil Bisri. Pondok yang terletak di Desa Leteh, Kecamatan Rembang Kota, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, 115 kilometer arah timur Kota Semarang, itu sudah berdiri sejak tahun 1941. Keluarga Mustofa Bisri menempati sebuah rumah kuno wakaf yang tampak sederhana tapi asri, terletak di kawasan pondok. Ia biasa menerima tamu di ruang seluas 5 x 12 meter berkarpet hijau dan berisi satu set kursi tamu rotan yang usang dan sofa cokelat. Ruangan tamu ini sering pula menjadi tempat mengajar santrinya. Di luar kegiatan rutin sebagai ulama, dia juga seorang budayawan, pelukis dan penulis. Dia telah menulis belasan buku fiksi dan nonfiksi. Justru melalui karya budayanyalah, Gus Mus sering kali menunjukkan sikap kritisnya terhadap budaya yang berkembang dalam masyarakat. Tahun 2003, misalnya, ketika goyang ngebor pedangdut Inul Daratista menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat, Gus Mus justru memamerkan lukisannya yang berjudul Berdzikir Bersama Inul. Begitulah cara Gus Mus mendorong perbaikan budaya yang berkembang saat itu. Bakat lukis Gus Mus terasah sejak masa remaja, saat mondok di Pesantren Krapyak, Yogyakarta. Ia sering keluyuran ke rumah-rumah pelukis. Salah satunya bertandang ke rumah sang maestro seni lukis Indonesia, Affandi. Ia seringkali menyaksikan langsung bagaimana Affandi melukis. Sehingga setiap kali ada waktu luang, dalam bantinnya sering muncul dorongan menggambar. Saya ambil spidol, pena, atau cat air untuk corat-coret. Tapi kumat-kumatan, kadang-kadang, dan tidak pernah serius, kata Gus Mus, perokok berat yang sehari-hari menghabiskan dua setengah bungkus rokok. Gus Mus, pada akhir tahun 1998, pernah memamerkan sebanyak 99 lukisan amplop, ditambah 10 lukisan bebas dan 15 kaligrafi, digelar di Gedung Pameran Seni Rupa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Kurator seni rupa, Jim Supangkat, menyebutkan, kekuatan ekspresi Mustofa Bisri terdapat pada garis grafis. Kesannya ritmik menuju zikir membuat lukisannya beda dengan kaligrafi. Sebagian besar kaligrafi yang ada terkesan tulisan yang diindah-indahkan, kata Jim Supangkat, memberi apresiasi kepada Gus Mus yang pernah beberapa kali melakukan pameran lukisan. Sedangkan dengan puisi, Gus Mus mulai mengakrabinya saat belajar di Kairo, Mesir. Ketika itu Perhimpunan Pelajar Indonesia di Mesir membikin majalah. Salah satu pengasuh majalah adalah Gus Dur. Setiap kali ada halaman kosong, Mustofa Bisgus musri diminta mengisi dengan puisi-puisi karyanya. Karena Gus Dur juga tahu Mustofa bisa melukis, maka, ia diminta bikin lukisan juga sehingga jadilah coret-coretan, atau kartun, atau apa saja, yang penting ada gambar pengisi halaman kosong. Sejak itu, Mustofa hanya menyimpan puisi karyanya di rak buku. Namun adalah Gus Dur pula yang mengembalikan Gus Mus ke habitat perpuisian. Pada tahun 1987, ketika menjadi Ketua Dewan Kesenian Jakarta, Gus Dur membuat acara Malam Palestina. Salah satu mata acara adalah pembacaan puisi karya para penyair Timur Tengah. Selain pembacaan puisi terjemahan, juga dilakukan pembacaan puisi aslinya. Mustofa, yang fasih berbahasa Arab dan Inggris, mendapat tugas membaca karya penyair Timur Tengah dalam bahasa aslinya. Sejak itulah Gus Mus mulai bergaul dengan para penyair. Sejak Gus Mus tampil di Taman Ismail Marzuki, itu kepenyairannya mulai diperhitungkan di kancah perpuisian nasional. Undangan membaca puisi mengalir dari berbagai kota. Bahkan ia juga diundang ke Malaysia, Irak, Mesir, dan beberapa negara Arab lainnya untuk berdiskusi masalah kesenian dan membaca puisi. Berbagai negeri telah didatangi kyai yang ketika muda pernah punya keinginan aneh, yakni salaman dengan Menteri Agama dan menyampaikan salam dari orang-orang di kampungnya. Untuk maksud tersebut ia berkali-kali datang ke kantor sang menteri. Datang pertama kali, ditolak, kedua kali juga ditolak. Setelah satu bulan, ia diizinkan ketemu menteri walau hanya tiga menit. Kyai bertubuh kurus berkacamata minus ini telah melahirkan ratusan sajak yang dihimpun dalam lima buku kumpulan puisi Ohoi, Kumpulan Puisi Balsem 1988, Tadarus Antologi Puisi 1990, Pahlawan dan Tikus 1993, Rubaiyat Angin dan Rumput 1994, dan Wekwekwek 1995. Selain itu ia juga menulis prosa yang dihimpun dalam buku Nyamuk Yang Perkasa dan Awas Manusia 1990. Sebagai cendekiawan muslim, Gus Mus mengamalkan ilmu yang didapat dengan cara menulis beberapa buku keagamaan. Ia termasuk produktif menulis buku yang berbeda dengan buku para kyai di pesantren. Tahun 1979, ia bersama KH M. Sahal Mahfudz menerjemahkan buku ensiklopedia ijmak. Ia juga menyusun buku tasawuf berjudul Proses Kebahagiaan 1981. Selain itu, ia menyusun tiga buku tentang fikih yakni Pokok-Pokok Agama 1985, Saleh Ritual, Saleh Sosial 1990, dan Pesan Islam Sehari-hari 1992. Ia lalu menerbitkan buku tentang humor dan esai, Doaku untuk Indonesia? dan Ha Ha Hi Hi Anak Indonesia. Buku yang berisi kumpulan humor sejak zaman Rasullah dan cerita-cerita lucu Indonesia. Menulis kolom di media massa sudah dimulainya sejak muda. Awalnya, hatinya panas jika tulisan kakaknya, Cholil Bisri, dimuat media koran lokal dan guntingan korannya ditempel di tembok. Ia pun tergerak untuk menulis. Jika dimuat, guntingan korannya ditempel menutupi guntingan tulisan sang kakak. Gus Mus juga rajin membuat catatan harian. Seperti kebanyakan kyai lainnya, Mustofa banyak menghabiskan waktu untuk aktif berorganisasi, seperti di NU. Tahun 1970, sepulang belajar dari Mesir, ia menjadi salah satu pengurus NU Cabang Kabupaten Rembang. Kemudian, tahun 1977, ia menduduki jabatan Mustasyar, semacam Dewan Penasihat NU Wilayah Jawa Tengah. Pada Muktamar NU di Cipasung, Jawa Barat, tahun 1994, ia dipercaya menjadi Rais Syuriah PB NU. STASIUN kereta rinduku datang menderu gemuruhnya meningkahi gelisah dalam kalbu membuatku semakin merasa terburu-buru tak lama lagi bertemu, tak lama lagi bertemu sudah kubersih-bersihkan diriku sudah kupatut-patutkan penampilanku tetap saja dada digalau rindu sabarlah rindu, tak lama lagi bertemu tapi sekejap terlena stasiun persinggahan pun berlalu meninggalkanku sendiri lagi termangu GELISAHKU gelisahku adalah gelisah purba adam yang harus pergi mengembara tanpa diberitahu kapan akan kembali bukan sorga benar yang kusesali karena harus kutinggalkan namun ngungunku mengapa kau tinggalkan aku sendiri sesalku karena aku mengabaikan kasihmu yang agung dan dalam kembaraku di mana kuperoleh lagi kasih sepersejuta saja kasihmu jauh darimu semakin mendekatkanku kepadamu cukup sekali, kekasih tak lagi, tak lagi sejenak pun aku berpaling biarlah gelisahku jadi dzikirku Jakarta, 2002 SUJUD Bagaimana kau hendak bersujud pasrah sedang wajahmu yang bersih sumringah keningmu yang mulia dan indah begitu pongah minta sajadah agar tak menyentuh tanah. Apakah kau melihatnya seperti iblis saat menolak menyembah bapakmu dengan congkak, tanah hanya patut diinjak, tempat kencing dan berak membuang ludah dan dahak atau paling jauh hanya jadi lahan pemanjaan nafsu serakah dan tamak. Apakah kau lupa bahwa tanah adalah bapak dari mana ibumu dilahirkan, tanah adalah ibu yang menyusuimu dan memberi makan tanah adalah kawan yang memelukmu dalam kesendirian dalam perjalanan panjang menuju keabadian. Singkirkan saja sajadah mahalmu ratakan keningmu, ratakan heningmu, tanahkan wajahmu, pasrahkan jiwamu, biarlah rahmat agung Allah membelai dan terbanglah kekasih BAGI MU Bagimu kutancapkan kening kebanggaanku pada rendah tanah, telah kuamankan sedapat mungkin maniku, kuselamat-selamatkan Islamku kini dengan segala milikMu ini kuserahkan kepadaMu Allah terimalah. Kepala bergengsi yang terhormat ini dengan kedua mata yang mampu menangkap gerak-gerik dunia, kedua telinga yang dapat menyadap kersik-kersik berita, hidung yang bisa mencium wangi parfum hingga borok manusia, mulut yang sanggup menyulap kebohongan jadi kebenaran seperti yang lain hanyalah sepersekian percik tetes anugrahMu. Alangkah amat mudahnya Engkau melumatnya Allah, sekali Engkau lumat terbanglah cerdikku, terbanglah gengsiku terbanglah kehormatanku, terbanglah kegagahanku, terbanglah kebanggaanku, terbanglah mimpiku, terbanglah hidupku. Allah, jika terbang-terbanglah, sekarangpun aku pasrah, asal menuju haribaan rahmatMu. DI ARAFAH Terlentang aku seenaknya dalam pelukan bukit-bukit batu bertenda langit biru, seorang anak entah berkebangsaan apa mengikuti anak mataku dan dalam isyarat bertanya-tanya kapan Tuhan turun? Aku tersenyum. Setan mengira dapat mengendarai matahari, mengusik khusukku apa tak melihat ratusan ribu hati putih menggetarkan bibir, melepas dzikir, menjagamu dari jutaan milyar malaikat menyiramkan berkat. Kulihat diriku terapung-apung dalam nikmat dan sianak entah berkebangsaan apa seperti melihat arak-arakan karnaval menari-nari dengan riangnya. Terlentang aku satu diantara jutaan tumpukan dosa yang mencoba menindih, akankah kiranya bertahan dari banjir air mata penyesalan massal ini Gunung-gunung batu menirukan tasbih kami, pasir menghitung wirid kami dan sianak yang aku tak tahu berkebangsaan apa tertidur dipangkuanku pulas sekali KAUM BERAGAMA NEGRI INI Tuhan, lihatlah betapa baik kaum beragama negeri ini mereka tak mau kalah dengan kaum beragama lain di negeri-negeri lain. Demi mendapatkan ridhomu mereka rela mengorbankan saudara-saudara mereka untuk merebut tempat terdekat disisiMu mereka bahkan tega menyodok dan menikam hamba-hambaMu sendiri demi memperoleh RahmatmMu mereka memaafkan kesalahan dan mendiamkan kemungkaran bahkan mendukung kelaliman Untuk membuktikan keluhuran budi mereka, terhadap setanpun mereka tak pernah berburuk sangka Tuhan, lihatlah betapa baik kaum beragama negeri ini mereka terus membuatkanmu rumah-rumah mewah di antara gedung-gedung kota hingga di tengah-tengah sawah dengan kubah-kubah megah dan menara-menara menjulang untuk meneriakkan namaMu menambah segan dan keder hamba-hamba kecilMu yang ingin sowan kepadaMu. NamaMu mereka nyanyikan dalam acara hiburan hingga pesta agung kenegaraan. Mereka merasa begitu dekat denganMu hingga masing-masing merasa berhak mewakiliMu. Yang memiliki kelebihan harta membuktikan kedekatannya dengan harta yang Engkau berikan Yang memiliki kelebihan kekuasaan membuktikan kedekatannya dengan kekuasaannya yang Engkau limpahkan. Yang memiliki kelebihan ilmu membuktikan kedekatannya dengan ilmu yang Engkau karuniakan. Mereka yang engkau anugerahi kekuatan sering kali bahkan merasa diri Engkau sendiri Mereka bukan saja ikut menentukan ibadah tetapi juga menetapkan siapa ke sorga siapa ke neraka. Mereka sakralkan pendapat mereka dan mereka akbarkan semua yang mereka lakukan hingga takbir dan ikrar mereka yang kosong bagai perut bedug. Allah hu akbar walilla ilham. Rembang – menjelang Idul Adha 1418 / 1998 DI PELATARAN AGUNG MU NAN LAPANG Di pelataran agungMu nan lapang kawanan burung merpati sesekali sempat memunguti butir-butir bebijian yang Engkau tebarkan lalu terbang lagi menggores-gores biru langit melukis puja-puji yang hening Di pelataran agungMu nan lapang aku setitik noda setahi burung merpati menempel pada pekat gumpalan yang menyeret warna bias kelabu berputaran mengatur melaju luluh dalam gemuruh talbiah, takbir dan tahmit Dikejar dosa-dosa dalam kerumuman dosa ada sebaris doa siap kuucapkan lepas terhanyut air mata tersangkut di kiswah nan hitam Di pelataran agungMu nan lapang aku titik-titik tahi merpati menggumpal dalam titik noda berputaran, mengabur, melaju, luluh dalam gemuruh talbiah, takbir dan tahmit mengejar ampunan dalam lautan ampunan terpelanting dalam qouf dan roja. IBU Kaulah gua teduh tempatku bertapa bersamamu Sekian lama Kaulah kawah dari mana aku meluncur dengan perkasa Kaulah bumi yang tergelar lembut bagiku melepas lelah dan nestapa gunung yang menjaga mimpiku siang dan malam mata air yang tak brenti mengalir membasahi dahagaku telaga tempatku bermain berenang dan menyelam Kaulah, ibu, laut dan langit yang menjaga lurus horisonku Kaulah, ibu, mentari dan rembulan yang mengawal perjalananku mencari jejak sorga di telapak kakimu Tuhan, aku bersaksi ibuku telah melaksanakan amantMu menyampaikan kasihsayangMu maka kasihilah ibuku seperti Kau mengasihi kekasih-kekasihMu Amin. 1414 NAZAR IBU DI KARBALA pantulan mentari senja dari kubah keemasan mesjid dan makam sang cucu nabi makin melembut pada genangan airmata ibu tua bergulir-gulir berkilat-kilat seolah dijaga pelupuk agar tak jatuh indah warnanya menghibur bocah berkaki satu dalam gendongannya tapi jatuh juga akhirnya manik-manik bening berkilauan menitik pecah pada pipi manis kemerahan puteranya ā€œibu menangis ya, kenapa?ā€ meski kehilangan satu kaki bukankah ananda selamat kini seperti yang ibu pinta?ā€ ā€œairmata bahagia, anakku kerna permohonan kita dikabulkan kita ziarah kemari hari ini memenuhi nazar ibumu.ā€ cahaya lembut masih memantul-mantul dari kedua matanya ketika sang ibu tiba-tiba brenti berdiri tegak di pintu makam menggumamkan salam ā€œassalamu alaika ya sibtha rasulillah salam bagimu, wahai cucu rasul salam bagimu, wahai permata zahra.ā€ lalu dengan permatanya sendiri dalam gendongannya hati-hati maju selangkah-selangkah menyibak para peziarah yang begitu meriah disentuhnya dinding makam seperti tak sengaja dan pelan-pelan dihadapkannya wajahnya ke kiblat membisik munajat ā€œterimakasih, tuhanku dalam galau perang yang tak menentu engkau hanya mengujiku sebatas ketahananku engkau hanya mengambil suami gubuk kami dan sebelah kaki anakku tak seberapa dibanding cobamu terhadap cucu rasulmu ini engkau masih menjaga kejernihan pikiran dan kebeningan hati tuhan, kalau aku boleh meminta ganti gantilah suami, gubuk, dan kaki anakku dengan kepasrahan yang utuh dan semangat yang penuh untuk terus melangkah pada jalan lurusmu dan sadarkanlah manusia agar tak terus menumpahkan darah mereka sendiri sia-sia tuhan, inilah nazarku terimalah.ā€ Karbala, 1409 CINTA IBU Seorang ibu mendekap anaknya yang durhaka saat sekarat airmatanya menetes-netes di wajah yang gelap dan pucat anaknya yang sejak di rahim diharap- harapkan menjadi cahaya setidaknya dalam dirinya dan berkata anakku jangan risaukan dosa- dosamu kepadaku sebutlah namaNya, sebutlah namaNya. Dari mulut si anak yang gelepotan lumpur dan darah terdengar desis mirip upaya sia-sia sebelum semuanya terpaku kaku. 2000 KAU INI BAGAIMANA ATAU AKU HARUS BAGAI MANA Kau ini bagaimana? Kau bilang Aku merdeka, Kau memilihkan untukku segalanya Kau suruh Aku berpikir, Aku berpikir Kau tuduh Aku kapir Aku harus bagaimana? Kau bilang bergeraklah, Aku bergerak Kau curigai Kau bilang jangan banyak tingkah, Aku diam saja Kau waspadai Kau ini bagaimana? Kau suruh Aku pegang prinsip, Aku memegang prinsip Kau tuduh Aku kaku Kau suruh Aku toleran Kau bilang Aku plin-plan Aku harus bagaimana? Aku Kau suruh maju, Aku maju Kau srimpung kakiku Kau suruh Aku bekerja, Aku bekerja Kau ganggu Aku Kau ini bagaimana? Aku kau suruh menghormati hukum, kebijaksanaanmu menyepelekannya Aku Kau suruh berdisiplin, Kau menyontohkan yang lain Aku harus bagaimana? Kau bilang Tuhan sangat dekat, Kau sendiri memanggilnya dengan pengeras suara tiap saat Kau bilang Kau suka damai, Kau ajak Aku setiap hari bertikai Aku harus bagaimana? Aku Kau suruh membangun, Aku membangun Kau merusaknya Aku Kau suruh menabung, Aku menabung Kau menghabiskannya Kau ini bagaimana? Kau suruh Aku menggarap sawah, sawahku Kau tanami rumah-rumah Kau bilang Aku harus punya rumah, Aku punya rumah Kau meratakannya dengan tanah Kau ini bagaimana? Aku Kau larang berjudi, permainan spekulasimu menjadi-jadi Aku Kau suruh bertanggung jawab, Kau sendiri terus berucap Wallahu a’lam bissawab Kau ini bagaimana? Kau suruh Aku jujur, Aku jujur Kau tipu Aku Kau suruh Aku sabar, Aku sabar Kau injak tengkukku Aku harus bagaimana? Aku Kau suruh memliihmu sebagai wakilmu, sudah kupilih Kau bertindak semaumu Kau bilang Kau selalu memikirkanku, Aku sapa saja Kau merasa terganggu Kau ini bagaimana? Kau bilang bicaralah, Aku bicara Kau bilang Aku ceriwis Kau bilang jangan banyak bicara, Aku bungkam Kau tuduh Aku apatis Aku harus bagaimana? Aku harus bagaimana? Kau bilang kritiklah, Aku kritik Kau marah Kau bilang cari alternatifnya, Aku kasih alternatif Kau bilang jangan mendikte saja Kau ini bagaimana? Aku bilang terserah Kau, Kau tidak mau Aku bilang terserah kita, Kau tak suka Aku bilang terserah Aku, Kau memakiku Kau ini bagaimana? Aku harus bagaimana? 1987 NEGERI KEKELUARGAAN meski kalian tidak bersaksi sejarah pasti akan mencatat dengan huruf-huruf besar bukan karena inilah negeri bagai zamrud yang amat indah bukan karena inilah negeri dengan kekayaan yang melimpah dan rakyat paling ramah tapi karena kalian telah membuatnya menjadi negeri paling unik di dunia kalian buat norma-norma sendiri yang unik aturan-aturan sendiri yang unik perilaku-perilaku sosial sendiri yang unik budaya yang lain dari yang lain kalian buat bangsa negeri ini tampil beda dari bangsa-bangsa lain di muka bumi kehidupan penuh makna kekeluargaan yang harmonis, seragam dan serasi dengan demokrasi keluarga yang manis, rukun dan damai dalam sistem negeri kekeluargaan bapak sebagai kepala rumahtangga memimpin dan mengatur segalanya sampai akhir hayatnya bagi kepentingan keluarganya kepentingan keluarga adalah kepentingan semua kepentingan keluarga adalah kepentingan bangsa dan negara keluarga harus sejahtera dan semua harus mensejahterakan keluarga demi kesejahteraan dan kemakmuran keluarga kepala keluarga nerhak menentukan sispa-siapa termasuk keluarga berhak memutuskan dan membatalkan keputusan berhak mengatasnamakan siapa saja berhak mengumumkan dan menyembunyikan apa saja kepala keluarga demi keluarga berhak atas laut dan dan udara berhak atas air dan tanah berhak atas sawah dan ladang berhak atas hutan dan padang berhak atas manuasia dan binatang sejarah pasti akan menulis dengan huruf-huruf besar bahwa di suatu kurun waktu yang lama pernah ada negeri kekeluargaan yang sukses membina dan mempertahankan kemakmuran dan kebahagiaan keluarga 1997 NEGERI TEKA TEKI jangan tanya, tebak saja jangan tanya apa jangan tanya siapa jangan tanya mengapa tebak saja jangan tanya apa yang terjadi apalagi apa yang ada di balik kejadian karena disini yang ada memang hanya kotak-kotak teka-teki silang dan daftar pertanyaan-pertanyaan jangan tanya mengapa yang disana dimanjakan yang disini dihinakan, tebak saja jangan tanya siapa membunuh buruh dan wartawan siapa merenggut nyawa yang dimuliakan Tuhan jangan tanya mengapa, tebak saja jangan tanya mengapa yang disini selalu dibenarkan yang disana selalu disalahkan tebak saja jangan tanya siapa membakar hutan dan emosi rakyat siapa melindungi penjahat keparat jangan tanya mengapa, tebak saja jangan tanya mengapa setiap kali terjadi kekeliruan pertanggungjawabannya tak karuan tebak saja jangan tanya siapa beternak kambing hitam untuk setiap kali dikorbankan tebak saja jangan tanya siapa membungkam kebenaran dan menyembunyikan fakta siapa menyuburkan kemunafikan dan dusta jangan tanya mengapa tebak saja jangan tanya siapa jangan tanya mengapa jangan tanya apa-apa tebak saja Rembang – Oktober 1997 SAJAK ATAS NAMA ada yang atas nama Tuhan melecehkan Tuhan ada yang atas nama negara merampok negara ada yang atas nama rakyat menindas rakyat ada yang atas nama kemanusiaan memangsa manusia ada yang atas nama keadilan meruntuhkan keadilan ada yang atas nama persatuan merusak persatuan ada yang atas nama perdamaian mengusik kedamaian ada yang atas nama kemerdekaan memasung kemerdekaan maka atas nama apa saja atau siapa saja kirimkanlah laknat kalian atau atas nama Ku perangilah mereka dengan kasihsayang Rembang – Agustus 1997 REFORMASI TERUS MELAJU api terus melalap kota dan hutan bayi-bayi terus dikabarkan dibuang sembarangan demam berdarah terus meminta korban aktivis-aktivis terus dikabarkan hilang perusahaan-perusahaan besar terus dibingungkan utang menteri-menteri terus bernegosiasi dengan para pemilik piutang bank-bank terus deg-degan petinggi-petinggi negeri terus berusaha meyakinkan negara-negara donor terus mempertimbangkan bantuan ibu-ibu rumah tangga terus mengeluhkan harga bahan-bahan toko-toko yang pintunya tak pro reformasi terus jadi sasaran penjarahan korupsi, kolusi dan nepotisme terus menjadi pembicaraan pengamat terus mengkritik dan mempertanyakan pakar-pakar terus berteori mahasiswa terus berdemonstrasi abri terus berjaga-jaga politisi-politisi terus memasang kuda-kuda ulama dan umara terus beristighatsah dan berdoa modal dan moral terus terkikis sembako dan kepercayaan terus menipis harga-harga terus naik rupiah yang dicintai terus melemah orsospol-orsospol terus bengong wakil-wakil rakyat terus tampak bloon padahal pak harto sudah lengser keprabon reformasi terus melaju Rembang – 1998 TEKA TEKI binatang apa kira-kira yang hendak membangun istana untuk kita semua ? 1998 AKHIRNYA akhirnya api keserakahan kalian membakar hutan belukar dan dendam asapnya menyesakkan napas berjuta-juta manuasia memedihkan mata mereka akhirnya kalian harus memetik hasil dari apa yang kalian ajarkan ribuan orang kini telah pandai meniru kalian menjarah apa saja yang tersisa dari sehabis jarahan kalian beberapa tokoh sudah pandai meniru kalian menyembunyikan gombal kepentingan dalam retorika yang dimanis-maniskan akhirnya kalian harus membayar kemerdekaan dan kedamaian yang selama ini kalian curi dari kami kepercayaan yang selama ini kalian lecehkan 1998 KEMBALIKAN MAKNA PANCASILA selama ini di depan kami terus kalian singkat-singkat pancasila karena kalian takut ketauan sila-sila yang kalian maksud sila-sila yang kalian anut tidak sebagaimana yang kalian tatarkan kepentingan-kepentingan sempit sesaat telah terlalu jauh menyeret kalian maka pancasila kalian pun selama ini adalah KESETANAN YANG MAHA PERKASA KEBINATANGAN YANG DEGIL DAN BIADAB PERSETERUAN INDONESIA KEKUASAAN YANG DIPIMPIN OLEH MIKMAT KEPENTINGAN DALAM KEKERABATAN / PERKAWANAN KELALIMAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA dan sorga kamipun menjadi neraka di depan dunia ibu pertiwi menangis memilukan merahputihnya di cabik-cabik anak-anaknya sendiri bagai serigala menjarah dan memperkosanya o, gusti kebiadaban apa ini ? o, azab apa ini ? gusti, sampai memohon ampun kepada Mu pun kami tak berani lagi 1998 KINILAH SAATNYA BERTERUS TERANG setelah sekian lama kita dihimpit gelap kabut ditindih rasa takut setelah sekian lama kita digoncang deru angin setelah semua kata-kata hanya menggumpal dalam dada setelah semua merasa lara kinilah saatnya berterus terang jangan tutupi kebenaran agar dunia tetap terang jangan tutupi kesalahan biar dada tetap lapang kinilah saatnya berterus terang jangan biarkan rasa takut membuatmu menjadi munafik dan pengecut cahaya kebenaran telah datang kinilah saatnya berterus terang marilah kita bicara laiknya saudara jangan lagi kita biarkan kepentingan merekayasa kita menyumbat makna tumpukan kata menyuburkan dendam tumpukan keluhan meledakkan dada dan akhirnya dendam membakar segalanya kinilah saatnya berterus terang setelah sekian lama kita saling terkam bagai serigala masihkah tersisa kemanusiaan kita ? setelah sekian lama kebencian antara kita membara masihkan kita bersaudara ? 1998 GELOMBANG GELAP gelombang gelap menyapu negeriku memedihkan mata dan hatiku siapa kalian menggiring gelap atas panorama bumiku yang elok gemerlap ? kenikmatan apa yang kalian cari maka segala milik kami kalian curi hingga secercah harapan yang tersisa pada kami ? kalian bakar hutan dan dendam hingga kobarannya sampai kini tak kunjung padam gelombang gelap menyapu negeriku mengacaukan akal sehat orang-orang waras menghentikan kesibukan kerja para pekerja merusuhkan belaian kasih sayang para penyayang menjauhkan keakraban saudara dengan saudara mengganggu keasyikan bermain bocah-bocah mengusik kekhusukan para mukmin beribadah gelombang gelap menyapu negeriku Tuhan, ampunilah kami yang tanpa sadar ikut memperpekat gelap yang mereka giring kemari dan datanglah kembali dengan maha cahya Mu 1998 TAHTA tahta dan singgasana tempatnya di istana uang dan emas tempatnya di brankas rumah dan sawah tempatnya di tanah padi dan jagung tempatnya di lumbung ternak dan kuda tunggang tempatnya di kandang barang-barang tempatnya di gudang jangan ditempatkan di hari ! DI LUAR HENING LANGIT di luar hening langit meredam ronta tangisku atas kehidupan penuh dendam ketika nurani menagih janji ketika kemerdekaan menuntut tanggung jawab pada kekuasaan yang membantai kemanusiaan pada kepemimpinan yang menyia-nyiakan kesetiaan pada kekuatan yang memanfaatkan kesabaran pada keserakahan yang menghina keadilan ternyata angkara masih saja ikut bicara o, hening langit beri kami keindahan bulanmu untuk menghias batin kami beri kami cerah mentarimu untuk mengusir awan gelap pikiran kami beri kami hening bintang-bintang mu untuk menerbitkan kearifan diri kami o, hening langit ajarilah kami meredam dendam agar keadilan dan kebenaran sendiri tegak bagai takdir yang tak tertolak amin 1418 DOA kami tak berani menatap langit bumi yang terbaring terus mengerang menghisap air mata kami tapi tak menghilangkan, sayang bahkan menambah dahaga SELAMA INI DI NEGERIMU selama ini di negerimu manuasia tak punya tempat kecuali di pinggir-pinggir sejarah yang mampat inilah negeri paling aneh dimana keserakahan dimapankan kekuasaan dikerucutkan kemunafikan dibudayakan telinga-telinga disumbat harta dan martabat mulut-mulut dibungkam iming-iming dan ancaman orang-orang penting yang berpesta setiap hari membiarkan leher-leher mereka dijerat dasi agar hanya bisa mengangguk dengan tegas berpose dengan gagah di depan kamera otomatis yang gagu inilah negeri paling aneh negeri adiluhung yang mengimpor majikan asing dan sampah negeri berbudaya yang mengekspor babu-babu dan asap negeri yang sangat sukses menernakkan kambing hitam dan tikus-tikus negeri yang akngkuh dengan utang-utang yang tak terbayar negeri teka-teki penuh misteri selama ini di negeri mu kebenaran ditaklukkan oleh rasa takut dan ambisi keadilan ditundukkan oleh kekuasaan dan kepentingan nurani dilumpuhkan oleh nafsu dan angkara selama ini di negeri mu manusia hanya bisa mengintip masalahnya dibicarakan menghabiskan anggaran oleh entah siapa yang hanya berkepentingan terhadap anggaran dan dirinya sendiri selama ini di negeri mu anginpun menjadi badai matahari bersembunyi bulan dan bintang tenggelam burung-burung mati bunga-bunga layu sebelum berkembang dan tembang menjadi sumbang puisi menjadi tak indah lagi yang tersisa tinggal doa dalam rintihan mereka yang tersia-sia dan teraniaya untunglah Allah Yang Maha Tahu masih berkenan memberi waktu kepadamu untuk memperbaiki negerimu dari kampus-kampusmu yang terkucil Ia mengirim burung-burung ababil menghujani segala yang batil dengan batu-batu membakar dari sijjil dan pasukan bergajah abradah kerdil bagai daun-daun dimakan ulat beruntuhan menggigil di negeri mu kini telah menyingsing fajar peradaban baru jangan tunggu, ambil posisi mu proklamasikan kembali kemerdekaan negeri mu Rembang, 1998 JADI APA LAGI jadi apa lagi yang bisa kita lakukan bila mata sengaja dipejamkan telinga sengaja ditulikan nurani mati rasa ? apalagi yang bisa kita lakukan bila kepentingan lepas dari kendali hak lepas dari tanggung jawab perilaku lepas dari rasa malu pergaulan lepas dari persaudaraan akal lepas dari budi ? apalagi yang bisa kita lakukan bila pernyataan lepas dari kenyataan janji lepas dari bukti hukum lepas dari keadilan kebijakan kepas dari kebijaksanaan kekuasaan lepas dari koreksi ? apalagi yang bisa kita lakukan bila kata kehilangan makna kehidupan kehilangan sukma manusia kehilangan kemanusiaannya agama kehilangan Tuhan nya ? apalagi, saudara yang bisa kita lakukan ? Allah, kalau saja itu semua bukan kemurkaan dari Mu terhadap kami kami tak peduli Rembang, awal Dzulhijjah 1418 / 1998 RASANYA BARU KEMARIN Versi VI rasanya baru kemarin bung karno dan bung hatta atas nama kita menyiarkan dengan seksama kemerdekaan kita di hadapan dunia rasanya gaung pekik merdeka kita masih memantul-mantul tidak hanya dari mulut-mulut jurkam pdi saja rasanya baru kemarin padahal sudah lima puluh tiga tahun lamanya pelaku-pelaku sejarah yang nista dan yang mulia sudah banyak yang tiada penerus-penerusnya sudah banyak yang berkuasa atau berusaha tokoh-tokoh pujaan maupun cercaan bangsa taruna-taruna sudah banyak yang jadi petinggi negeri mahasiswa-mahasiswa yang dulu suka berdemonstrasi sudah banyak yang jadi menteri rasanya baru kemarin padahal sudah lebih setengah abad lamanya negara sudah semakin kuat rakyat sudah semakin terdaulat pembangunan ekonomi kita sudah sedemikian laju semakin jauh meninggalkan pembangunan akhlak yang tak kunjung maju anak-anak kita sudah semakin mekar tubuhnya bapak-bapak kita sudah semakin besar perutnya rasanya baru kemarin padahal sudah lima puluh tiga tahun kita merdeka kemajuan sudah menyeret dan mengurai pelukan kasih banyak ibu-bapa dari anak-anak kandung mereka kemakmuran duniawi sudah menutup mata banyak saudara terhadap saudaranya daging sudah lebih tinggi harganya dibanding ruh dan jiwa tanda gambar sudah lebih besar pengaruhnya dari bendera merah putih dan lambang garuda pejuang marsinah sudah berkali-kali kuburnya digali tanpa perkaranya terbongkar preman-preman sejati sudah berkali-kali diselidiki dan berkas-berkasnya selalu terbakar rasanya baru kemarin padahal sudah lebih setengah abad kita merdeka pahlawan-pahlawan idola bangsa seperti diponegoro imam bonjol dan sisingamangaraja sudah dikalahkan oleh ksatria baja hitam dan kura-kura ninja banyak orang pandai sudah semakin linglung banyak orang bodoh sudah semakin bingung banyak orang kaya sudah semakin kekurangan banyak orang miskin sudah semakin kecurangan rasanya baru kemarin banyak ulama sudah semakin dekat kepada pejabat banyak pejabat sudah semakin erat dengan konglomerat banyak wakil rakyat sudah semakin jauh dari umat banyak nurani dan akal budi sudah semakin sekarat hari ini ingin rasanya aku bertanya kepada mereka semua sudahkah kalian benar-benar merdeka ? rasanya baru kemarin tokoh-tokoh angkatan 45 sudah banyak yang koma tokoh-tokoh angkatan 66 sudah banyak yang terbenam rasanya baru kemarin negeri zamrud katulistiwaku yang manis sudah terbakar habis dilalap krisis demi krisis mereka yang kemarin menikmati pembangunan sudah banyak yang bersembunyi meninggalkan beban mereka yang kemarin mencuri kekayaan negeri sudah meninggalkan utang dan lari mencari selamat sendiri rasanya baru kemarin padahal sudah lebih setengah abad kita merdeka mahasiswa-mahasiswa penjaga nurani sudah kembali mendobrak tirani para oportunis pun mulai bertampilan berebut menjadi pahlawan politisi-politisi pensiunan sudah bangkit kembali partai-partai politik sudah bermunculan dalam reinkarnasi rasanya baru kemarin tokoh-tokoh orde lama sudah banyak yang mulai menjelma tokoh-tokoh orde baru sudah banyak yang mulai menyaru rasanya baru kemarin pak harto sudah tidak menjadi tuhan lagi bayang-bayangnya sudah berani persi sendiri mester habibie sudah memberanikan diri menjadi presiden transisi bung harmoko sudah tak lagi mengikuti petunjuk dan mendominasi televisi gus dur muali siap madeg pandita ustadz amin rais sudah siap jadi sang nata mbak mega sudah mulai agak lega mas surjadi sudah mulai jaga-jaga hari ini rasanya aku bertanya kepada mereka semua bagaimana rasanya merdeka rasanya baru kemarin padahal sudah lima puluh tiga tahun kita merdeka para jendral dan pejabat sudah saling mengadili para reformis dan masyarakat sudah nyaris tak terkendali mereka kemarin yang dijarah sudah mulai pandai meniru menjarah mereka yang perlu direformasi sudah mulai fasih meneriakkan reformasi mereka yang kemarin dipaksa-paksa sudah mulai berani mencoba memaksa mereka yang kemarin dipojokkan sudah mulai belajar memojokkan rasanya baru kemarin orangtuaku sudah lama pergi bertapa anak-anakku sudah pergi berkelana kakakku sudah menjadi politikus aku sendiri sudah menjadi tikus hari ini setelah lima puluh tiga tahun kita merdeka ingin rasanya aku mengajak kembali mereka semua yang kucinta untuk mensyukuri lebih dalam lagi rahmat kemerdekaan ini dengan mereformasi dan meretas belenggu tirani diri sendiri bagi merahmati sesama rasanya baru kemarin ternyata sudah lima puluh tiga tahun kita merdeka ingin rasanya aku sekali lagi menguak angkasa dengan pekik yang lebih perkasa merdeka ! 8 Agustus 1998 CINTAMU bukankah aku sudah mengatakan kepadamu kemarilah rengkuh aku dengan sepenuh jiwamu datanglah aku akan berlari menyambutmu tapi kau terus sibuk dengan dirimu kalaupun datang kau hanya menciumi pintu rumahku tanpa meski sekedar melongokku kau hanya membayangkan dan menggambarkan diriku lalu kau rayu aku dari kejauhan kau merayu dan memujaku bukan untuk mendapatkan cintaku tapi sekedar memuaskan egomu kau memarahi mereka yang berusaha mendekatiku seolah olah aku sudah menjadi kekasihmu apakah karena kau cemburu buta atau takut mereka lebih tulus mencintaiku Pulanglah ke dirimuaku tak kemana mana BILA KUTITIPKAN Bila kutitipkan dukaku pada langit Pastilah langit memanggil mendung Bila kutitipkan resahku pada angin Pastilah angin menyeru badai Bila kutitipkan geramku pada laut Pastilah laut menggiring gelombang Bila kutitipkan dendamku pada gunung Pastilah gunung meluapkan api. Tapi Kan kusimpan sendiri mendung dukaku Dalam langit dadaku Kusimpan sendiri badai resahku Dalam angin desahku Kusimpan sendiri gelombang geramku Dalam laut pahamku Kusimpan sendiri. Demikian postingan kali ini, semoga bisa bermanfaat bagi yang sedang mencari kumpulan puisi KH. A. Mustofa Bisri. Wassalamu’alaikum…. Dari berbagai sumber. Kita kenal KH. A. Mustofa Bisri sebagai pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Rembang. Selain sebagai ulama, kiai dan pengasuh pesantren, beliau juga populer di dunia sastra. Sahabat-sahabatnya adalah para penyair dan budayawan. Di antara penyair yang menjadi karib beliau adalah Taufiq Ismail, Joko Pinurbo, Sutardji Calzoum Bachri, Sitor Situmorang, Emha Ainun Nadjib, D. Zawawi Imron, Agus R. Sarjono, Afrizal Malna, Ahmadun Yosi Herfanda, Acep Zamzam Noor, Abdul Hadi Isbedy Stiawan ZS, Timur Sinar Suprabana, Sitok Serngenge, Triyanto Triwikromo, Abdul Wachid dan lain sebagainya. BACA JUGA Karena Manusia Diciptakan untuk Beribadah dan Berbahagia, Review Buku 100% Ibadah Masing-masing penyair tersebut mempunyai karakter dan cara pengucapan yang berbeda-beda. Ada yang karya syairnya gamblang, serius bermain kata-kata, sulit dimengerti, seperti berkelakar tapi penuh makna, memotret suasana, sarat dengan falsafat, menukik ke relung-relung kehidupan, dan lain seterusnya. Gus Mus, demikian beliau biasa disapa, mengaku dalam bersyair terpengaruh dengan syair-syair mereka para sahabatnya. Maka tak heran jika dalam buku kumpulan puisi Aku Manusia ini, puisi-puisi beliau terkesan berwarna-warni seperti permen nano-nano. Ada empat puluh lebih judul puisi dalam buku dengan sampul ilustrasi kepala manusia ini. Sebagaimana yang tertera pada cover buku, Aku Manusia, ternyata puisi ini memang begitu menarik. Mengandung isi bahwa manusia harus pandai bersyukur dan tidak perlu membanding-bandingkan dengan makhluk ciptaan yang lain. BACA JUGA Buku 'Bisnis Jurus Langit', Menyingkap Cara Melancarkan Segala Macam Usaha AKU MANUSIA ketika langit menepuk dada mengatakan aku langit di atas tak terjangkau dengan bangga aku mengatakan aku manusia ketika bumi menepuk dada mengatakan aku bumi kaya dan memukau dengan bangga aku mengatakan aku manusia Kita patut merasa bangga sebagai manusia yang tentu tidak sama dengan bentuk ciptaan Tuhan yang lain seperti langit, bumi, angin, laut, matahari, bulan, bintang dan sebagainya. Alasan bangga itu disebut oleh Gus Mus pada akhir bait puisi ini, bahwa manusia dimuliakan Tuhan. ketika burung menepuk dada mengatakan aku burung mampu terbang dan berkicau dengan bangga aku mengatakan aku manusia ketika setan menepuk dada mengatakan aku setan mampu membuat orang jaga mengigau dengan bangga aku mengatakan aku manusia Tuhan memuliakanku hlm. 3. Selain bertema kemanusiaan dan penciptaan, dalam buku ini juga terdapat puisi mengenai potret kaum di negeri ini. Di mana manusia mengenakan baju bermacam-macam sesuai dengan kesukaan dan berdasarkan kepentingan. BACA JUGA Kritik Tajam tentang Perilaku Manusia dari Buku 'Catatan Orang Gila' ORANG-ORANG NEGERIKU orang-orang negeriku tak boleh pakai baju orang-orang negeriku bila pakai baju diri mereka tertelan baju pakai baju militer mereka akan menjadi otoriter pakai dasi mereka jadi asing sendiri pakai baju Eropa kepada saudara mereka tak menyapa pakai seragam sekolah mereka akan bertingkah pakai baju cowboy mereka menyanyi country pakai baju superman mereka merasa terbang di awan pakai jubah mereka merasa kekasih Allah pakai baju safari mereka akan korupsi mungkin bila memakai koteka mereka baru merdeka hlm. 34 Begitu gambaran ragam manusia di negeri ini bila dilirik dari pakaiannya. Gus Mus menyarankan agar tidak pakai baju atau pakai koteka saja, tentu dengan maksud menghindari kefanatikan, peleburan misi, anggapan buruk, dan lain sebagainya. Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS Pesan pak natsir - PerjuanganHallo sobatCerita , Terimakasih sudah mendengarkan. Salam sehat dan bahagia 😊Apr 27, 20220322Fajar merah - Kebenaran Akan Terus Hidup COVER Menyanyikan sebuah lagu, bersama semacamcerita.. Jan 23, 20220408Memaknai setiap jalan kehidupan - opini Tulisan yang dibuat dengan penuh kesadaran, semoga membawa gairah semangat baru untuk kita kaum muda!Jan 23, 20220252Siapa sebenarnya Paulo Freire? Kita akan mencari tahu seorang tokoh pendidikan, dia adalah Paulo 05, 20210608Cover lagu Bernyanyi adalah kehidupan. Bahagia, sedih semua menyatu dalam nyanyian. Aug 24, 20210846Ngobrol ngalor ngidul perihal keindahanObrolan menjelang senja, biasanya semakin melupakan apa yang di obrolkan, karena fokus pada keindahan senjaAug 06, 20211750Puisi karya Gus Mus - Negeriku Episode kali ini kami membacakan puisi karya Kh mustofa bisri atau yang akrab dengan panggilan Gus mus, mari dengarkan dan resapi. Salam indonesia! Oct 27, 20200223Aku bicara perihal cinta - kahlil gibranKali ini kami membacakan puisi karya kahlil gibran, Selamat mendengarkan. Salam cinta ! Oct 19, 20200528Tuhan Memang Maha AsyikKami Membacakan sekapur sirih apresiasi oleh Haidar bagir atas buku Tuhan maha asik 2 karya sujiwo tejo dan alm. Buya kamba. Alfatihah.. Terimakasih dan mohon maaf apabila ada kesalahan dalam berkata, salam cinta. Oct 15, 20200729Cover lagu - Menepi Hiburan dulu broo.. Mari dengarkan dengan penuh kehatian.. Hampura Oct 11, 20200331Aug 27, 20200421"Tuhan itu tak ada!," Kata Tukang Cukur Humor sufi Pada segmen ini kami membacakan kisah dari Rubril humor sufi . semoga ada manfaatnya, Selamat mendengarkan dan Terimakasih.. *seusai potong rambut itu,Jun 09, 20200419Cerpen joko pinurbo - Bayi di Dalam Kulkas 7Pada segmen ini kami membacakan cerpen karya joko pinurbo bayi di dalam kulkas ... Selamat mendengarkan dan Terimakasih.. Jun 08, 20200158Puisi karya Gus Mus - Aku masih sangat hafal nyanyian itu 6Pada segmen ini kami membacakan puisi karya a mustofa bisri gus mus selamat mendengarkan dan Terimakasih.. Jun 07, 20200412Jun 06, 20200141Jun 04, 20200148Jun 04, 20200252Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana - Gus Mus 3Puisi karya kh. Ahmad mustofa bisri Gus mus .. Selamat menikmatiJun 02, 20200430Puisi karya joko pinurbo Segmen ini kami membacakan 2 puisi dari joko pinurbo yaitu tengah malam dan kisah senja. Mari bercerita bersama 01, 20200418Sebuah Kisah Senyuman Segmen pertama ini kami ingin berbagi kisah yang mungkin pernah kita rasakan, namun terkadang lupa untuk diabadikan. Nahh, disini kami mengabadikan kisah setiap kehidupan dengan tujuan untuk kasih 31, 20200341

puisi negeriku karya mustofa bisri