DaftarIsi ( Sembunyikan ) NB : Klik judul puisi dibawah untuk loncat menuju kebagian puisi Isa Aku Cintaku Jauh Di Pulau Diponegoro Derai
Ternyata13 Lagu Ini Aslinya Dari Puisi, Lho! Di akhir bulan April nanti, ada satu hari raya nasional yang spesial dirayakan untuk mengenang wafatnya penyair Tanah Air, Chairil Anwar, yaitu Hari Puisi Nasional. Puisi-puisi tentunya sudah digunakan sejak lama sebagai alat penghibur, dan juga penyampai pesan, dan nggak sedikit penyair Indonesia
Padapuisi Selamat Tinggal karya Chairil Anwar agar pembaca tidak salah menafsirkan maksud dan tujuan pada puisi tersebut. Kudengar seru-menderu - dalam hatiku. Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu Aku sekarang api Aku sekarang laut Bung Karno. Aji Saka at Studio 4 SAE Institute Jakarta Mixed by Desiree Aditya.
Listento discovery playlists featuring Selamat Tinggal -Chairil Anwar (Musikalisasi Puisi Original by NASADIRA) by anonymous on desktop and mobile.
Puisidibangun dengan dua struktur, yaitu struktur fisik dan struktur batin. Struktur fisik merupakan unsur pembentuk puisi yang dapat diamati secara visual. Selamat Tinggal. aku berkaca. ini muka penuh luka. siapa punya? kudengar seru menderu. dalam hatiku. apa hanya angin lalu? (Chairil Anwar, DCD 1959:7) Parafrasanya : Kalau si aku
Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Sumber SELAMAT TINGGAL Aku berkaca Ini muka penuh luka Siapa punya? Kudengar seru menderu .....dalam hatiku? ..... Apa hanya angin lalu? Lagu lain pula Menggelepar tengah malam buta Ah.....................................?? Segala menebal, segala mengental Segala tak kukenal .................................!! Selamat Tinggal ...............................!! - Selamat Tinggal adalah salah satu puisi karya Chairil Anwar yang tidak bisa kupahami. Di benakku susunan kata-katanya tidak runtut. Bagaimana alur cerita dari puisi tersebut tidak kumengerti. Saat mengatakan "Aku berkaca" terus diikuti kata-kata "Ini muka penuh luka. Siapa punya?" Apakah yang dimaksudkan. Lukanya berasal dari mana? Apakah luka karena perang ataukah luka secara psikis. Siapa punya? Ini pertanyaan buat siapa? Ataukah sekedar pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban. Ataukah dia merasa tidak ada seorang pun yang memilikinya atau berharap akan kehadirannya. Ada nada keputuasaan. Seolah-olah tidak ada orang lain yang punya harapan padanya. Kudengar seru menderu .....dalam hatiku? ..... Apa hanya angin lalu? Bagaimana ceritanya kok dilanjutkan dengan bait-bait seperti ini. Apa hubungannya dengan bait pertama, Kelihatan meloncat-loncat alur ceritanya, Ini setidaknya menurut saya. Bagaimana mungkin menganggap gemuruhnya hatinya sekedar angin lalu. Apakah yang dimaksudkan, dia mulai gelisah. Gugup. Mulai kehilangan kesadaran. Lagu lain pula Menggelepar tengah malam buta Lagu lain apa yang menggelepar di tengah malam buta. Selain kegelisahan yang dirasakannya apakah semakin bertambah dengan hadirnya bunyi-bunyian lain yang entah..dianggap memekakan telinga atau setidaknya membuat dirinya makin gundah. Gelisah, Semakin tidak terkendali. Sampai akhirnya dia mulai menyerah. Ah.....................................?? Segala menebal, segala mengental Segala tak kukenal .................................!! Selamat Tinggal ...............................!! Apanya yang menebal apanya yang mengental. Apakah kesadarannya mulai nyaris hilang. Tidak mampu merasakan apa-apa lagi. Tidak bisa mengenali dirinya sendiri. Tidak bisa mengenali orang lain, Semakin melemah. Merasa sendiri. Sampai akhirnya hanya menyisakan kata-kata "Selamat Tinggal...................." Mudah-mudahan dengan sedikit senyum di bibir.
puisi selamat tinggal chairil anwar