Selaput Cinta Yang Robek (buku puisi: Malang. 2005) Menjaring Cakrawala (buku puisi: Bandung: Wahana Jaya Abadi, 2010) Al-Biah Al-Lughawiyah, Takwinuha Wadauruha Fi al-Tisab al-Arabiyah (Malang: UIN Pres, 2010) Tuhan Pun Berdzikir (buku puisi: Malang: Pustaka Ukas, 2011) Deru Awang Awang (buku puisi: Bandung: Wahana Jaya Abadi. 2012) Sastrawan Arab modern terbesar yang telah banyak melahirkan berbagai karya sastra dan telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dunia. Berikut lima puisi Nizar Qobbani yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia: “Ketika Aku Mencintaimu”: Ketika aku mencintaimu. Bahasa baru rekah. Kota-kota baru, negeri-negeri baru terjelajahi. Sastra selalu menjadi perlawanan yang luar biasa untuk melawan tirani kekuasaan, teks bergerak dengan cepat, menghempas dan bahkan menjungkalkan penguasa dengan deretan bait-bait puisi revolusi, walau tidak ada bom untuk meledakkan kawasan tertentu, tapi ada sastra yang mampu menggerakkan manusia untuk mengacaukan kemapanan atau sebaliknya. Puisi Maulid Nabi #14: Muhammad Nabiku. Karya: Hengki Kumayandi. Engkau penerang zaman Saat gulita menyelimuti bumi Saat huru-hara merajai hari. Saat kezaliman menyebar ke negeri-negeri. Engkau kabarkan pada kami Tentang perintah-perintah untuk berbakti Tentang keagungan-Nya Yang Maha Tinggi. Engkau perangi mereka yang memerangimu Setiap wanita yang aku cinta, adalah wanita pertama. Dalam asmara aku tak punya cinta yang paripurna. Sumber: Hakadzâ Aktubu Târîkh Al-Nisâ’ (1981) Aku Mencintaimu. Di Masa yang Tak Mengenal Apa Itu Cinta. 1. Aku bukan arsitek yang andal. Bukan pula tukang ukir yang datang dari Abad Renaisans. Aku tak memiliki sejarah panjang bersama batu Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu.

puisi bahasa arab tentang cinta