Hasilpenggunaan Petro ZA Plus pada bawang merah terbukti mampu meningkatkan jumlah panen dan membawa keuntungan bagi petani," ujar Dwi Satriyo. Berikutnya melalui Phosgreen, Petrokimia Gresik
Dosispupuk untuk tanaman bawang merah 2.000 kg Petroganik, 800 kg PHONSKA dan 400 kg ZA per ha. Satu hari sebelum tanam, bedengan disiram agam gembur dan umbi bibit tidak luka saat ditanam. Kebutuhan umbi bibit 800 - 1000 kg per ha. Umbi bibit sudah didormansi selama 3-4 bulan, dengan tanda dibelah sudah nampak bakal tunas yang berwarna hijau.
Keunggulanpupuk ini mampu memacu pertumbuhan jumlah anakan, tinggi tanaman, jumlah daun dan menjadikan warna daun nampak lebih hijau. Selain itu juga meningkatkan mutu hasil panen dengan memperbaiki warna, aroma, rasa, dan besar buah/umbi, serta menjadikan tanaman lebih tahan terhadap serangan hama atau penyakit.
Kalaumemang pilihannya ingin menggantikan pupuk phonska dengan pupuk tunggal, maka dosisnya seperti berikut ini. Pupuk dasar ; Pupuk organik + pupuk anorganik diaplikasikan sebelum tanam. Dosisnya adalah 10-20 ton pupuk organik per hektar dan 200 - 250 kg ZA/hektar, 300 - 400 kg SP-36/hektar, dan 175 - 200 kg KCL/hektar.
Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Bawang merah merupakan kebutuhan pokok, sehingga dibutuhkan produksi / panen yang melimpah untuk memenuhi permintaan pasar. Budidaya bawang merah perlu peningkatan / perluasan lahan. Kesuburan tanaman bawang menjadi perhatian penting terutama dalam pemupukan yang maksimal. Bawang merah allium ascalonicum perlu tata cara yang lengkap dalam pengolahan tanah, mempersiapkan tanam, pupuk dasar, cara tanam, pupuk susulan, takaran, cara pelihara, pengendalian hama dan penyakit, panen dan pasca panen. Pengolahan Tanah Pengolahan tanah I dilakukan 15 hari, sebelum tanam dengan cara dicangkul atau dibajak dengan kedalaman 20-25 cm. Pengolahan tanah II dilakukan 5 hari sebelum tanam dengan cara mencangkul untuk menghancurkan bongkahan-bongkahan tanah. Dibuat bedengan dengan lebar 1,2 m, tinggi 20 cm, jarak antar bedengan 30 cm panjang sesuai dengan petakan. Persiapan tanam Bawang Merah Dosis pupuk untuk tanaman bawang merah kg Petroganik, 800 kg PHONSKA dan 400 kg ZA per ha. Satu hari sebelum tanam, bedengan disiram agam gembur dan umbi bibit tidak luka saat ditanam. Kebutuhan umbi bibit 800 – 1000 kg per ha. Umbi bibit sudah didormansi selama 3-4 bulan, dengan tanda dibelah sudah nampak bakal tunas yang berwarna hijau. Umbi bibit dipotong 1/3 bagian ujung. Pupuk Dasar Bawang Merah Pupuk dasar dengan dosis kg Petroganik dan 450 kg PHONSKA per ha, diberikan 1 hari sebelum tanam. Pupuk dicampur rata dan ditaburkan diatas bedengan, kemudian ditutup dengan tanah tipis. Untuk menanggulangi hama tanaman, sebaiknya ditambahkan 20 kg Petrofur-3G/ Sidafur-3G per ha dan dicampur dengan pupuk dasar. Cara Tanam Bawang Merah Jarak tanam 20 cm x 20 cm populasi rumpun per ha Sebelum tanam umbi bibit direndam dalam larutan insektisida, fungisida dan hormon perangsang akar selama 30 menit. Penanaman dengan cara membenamkan umbi bibit sampai rata dengan permukaan tanah, dengan mata tunas menghada ke atas. Permukaan bedengan ditutup dengan jerami kemudian disiram. Pupuk Susulan Pupuk susulan I diberikan umur 15 HST dengan dosis 350 kg PHONSKA + 100 kg ZA per ha, Pupuk susulan II diberikan pada umur 30 HST dengan dosis 300 kg ZA per ha Pemupukan dengan cara digarit diantara baris tanaman, kemudian ditutup dengan tanah Jenis, Waktu, dan Takaran Pupuk Pemeliharaan Penyiraman dilakukan 2 hari sekali Penyiangan dilakukan 2 kali, sebelum pemupukan susulan I dan II Bedengan diusahakan selalu bersih dari gulma. Pengendalian Hama dan Penyakit Beberapa hama penyakit yang sering menyerang tanaman bawang merah adalah ulat daun, ulat tanah dan ulat grayak. Sedang penyakit yang sering menyerang adalah embun tepung dan bercak ungu. Pemberantasan hama / penyakit dilakukan secepatnya begitu ada serangan hama / penyakit. Panen dan Pasca Panen Budidaya Bawang Merah Panen dilakukan umur 70-80 HST, dengan tanda pangkal batang sudah empuk bila dipijat dengan jari, daun mulai menguning dan >70% tanaman sudah terkulai serta umbi sudah berwarna merah tua dan penuh. Panen dengan cara mencabut dan mengikat dengan tutus tali dari bambu. Bawang merah dikeringkan dengan cara digantung pada para para, diusahakan tidak terkena sinar matahari langsung selama 7-10 hari. Sortasi dengna cara memisahkan umbi yang baik dengan umbi yang rusak serta mengelompokkan berdasrkan besarnya umbi. Setelah kering diikat 3-5 KG/ikat bawang merah telah siap untuk dipasarkan atau disimpan. Cara penyimpanan dengan cara digantung pada para-para digudang yang berventilasi baik. Produksi rata-rata dapat mencapai 20 ton/ha. Demikian tata cara Budidaya Bawang Merah dengan Pupuk PHONSKA, PTROGANIK dan ZA Petro. Dilain waktu kita bahas cara menanam bawang merah di pot, manfaat bawang merah di polybag, tips menanam bawang merah di musim hujan. Demikian dahulu dari kami, semoga manfaat. keypupuk phonska plus untuk bawang merah,pupuk phonska untuk bawang merah,
Pupuk Phonska Plus Untuk Bawang Merah Pupuk Phonska merupakan salah satu model pupuk yang cukup terkenal di dunia pertanian. Pupuk ini memiliki kandungan beragam unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Tidak cuma itu, style pupuk yang satu ini pun bisa menjadikan tanaman yang sedang dibudidayakan tumbuh subur bersama dengan produktivitas serta panen yang cukup melimpah. Jenis pupuk tersebut sebetulnya sudah banyak digunakan dan menjadi pilihan para petani. Pupuk Phonska merupakan salah satu type pupuk anorganik yang meraih subsidi berasal dari pemerintah. Oleh sebab itu harga berasal dari pupuk yang satu ini cukup terjangkau dan bisa oleh dibeli bermacam kalangan petani. Pupuk yang satu ini merupakan pupuk majemuk, di mana terkandung berbagai unsur hara perlu yang dibutuhkan oleh tanaman yang dibudidayakan. Hingga pas ini, pupuk berikut pun masih jadi andalan dan sudah terkenal luas di pasaran. Dalam hal ini, Kedatangan pupuk phonska memang sangat mendukung para petani untuk melakukan perawatan terhadap tanamannya. Umumnya petani yang mengfungsikan pupuk yang satu ini adalah para petani padi. Tanaman padi yang dihasilkan melalui perawatan menggunakan pupuk phonska umumnya membuahkan bulir-bulir yang terbilang lebih berisi. Pupuk Phonska ini merasa diproduksi di awal th. 2000 dan resmi dijual ke keseluruh Indonesia di bulan agustus tahun 2000. Pupuk ini tersedia di dalam dua ukuran kemasan yang mampu jadi pilihan, yaitu di dalam kemasan 20 kg dan didalam kemasan 50 kg. Walaupun banyak digunakan dan menjadi andalah didalam dunia pertanian, ternyata model pupuk yang satu ini pun sesungguhnya tidak dijual secara bebas. Mengapa itu bisa terjadi? Produk pupuk yang satu ini merupakan pupuk bersubsidi, supaya di dalam proses penjualannya pun termasuk dilakukan gunakan proses yang tertutup. Pada umumnya, para petani yang bisa mendapatkan type pupuk anorganik yang satu ini adalah para petani yang masuk di dalam group tani di desanya. Pupuk Phonska sebenarnya produk pupuk yang lumayan baik bagi budidaya tanaman, terutama padi. Hal ini sebab banyaknya unsur hara makro penting yang terkandung di dalamnya. Selain itu, pupuk yang satu ini pun mudah diserap oleh jual pasaran pupuk ini berkisar Wajar saja banyak petani yang menentukan untuk menggunakan pupuk type ini untuk tanaman-tanaman mereka. Karena kualitas dari pupuk ini termasuk udah di uji dan hasil tanaman yang diberikan pupuk ini menjadi lebih baik. Kandungan Pupuk Phonska 15-15-15 Memiliki kadar Sulfur S 10% Memiliki takaran Phosphat P2O5 15% Memiliki kadar Nitrogen N 15% Memiliki kandungan Kalium K2O 15% Berbentuk butiran granul berwarna merah muda Memiliki sifatt higroskopis mudah larut agar ringan diserap oleh akar tanaman. Mempunyai Kandungan Zinc atau Seng Zn sebesar part per million ppm Perlu diketahui termasuk bahwa menambahkan unsur hara mikro Seng inilah yang membedakan antara pupuk NPK Phonska Plus dengan pupuk NPK Phonska bersubsidi biasa. Pupuk NPK Phonska Plus ini kebanyakan dikemas bersama berat bersih 25 kg, mempunyai wujud granul, dan punya wana putih dan berbentuk higroskopis yaitu gampang larut didalam air. dan punyai banyak unsur hara didalamnya. Manfaat dan Fungsi Pupuk Phonska Berikut penjelasan mengenai faedah pupuk phonska bagi tanaman Batang tanaman dapat tambah kuat supaya tanaman tidak bakalan enteng roboh Bisa jadi besar ukuran umbi, buah dan terhitung biji Mampu memengaruhi sistem pembentukan buah dan termasuk bunga Dapat memengaruhi daya tahan tanaman akan kekeringan pun makin lama meningkat Kekuatan kekuatan tahan tanaman akan kekeringan pun lebih meningkat Mampu memacu dan merubah adanya perkembangan generatif dan vegetatif Proses pembentukan sari pati sekaligus gula yang akan makin lancar Mampu merubah proses tumbuhnya akar tanaman Tanaman pun bakalan lebih sehat dan lebih hijau Kandungan protein pada tanaman jadi lama jadi meningkat. Manfaat dari pupuk phonska itu sendiri sebenarnya sudah teruji, teruma bagi tananam padi karena banyak yang menggunakannya. Akan tetapi banyak style pupuk lainnya yang bisa digunakan didalam menghasilkan memproduksi panen yang melimpah salah satunya adalah Pupuk NPK Mutiara. Kekurangan Pupuk Phonska Selain bermacam berlebihan yang dimiliki oleh pupuk ini ternyata masih terdapat sebagian kekurangan yang ditemukan terhadap pupuk ini. Pastinya kekurangan tidak cuma berlaku terhadap pupuk Phonska saja melainkan untuk beraneka type pupuk yang lainnya. 1. Dapat Merusak Unsur Hara Tanah Tanpa disadari oleh para petani bahwa pemberian pupuk ini dengan berbagai macam takaran yang terdapat didalamnya akan beri tambahan efek tidak baik bagi tanah, dikarenakan unsur hara alami tanah bakal menjadi rusak atau kalah bersama dengan bahan sintetis. Keadaan seperti ini membawa dampak tanah yang semula subur dan bagus untuk beragam tanaman tidak dapat ulang produktif. Karena suasana miskin hara sudah banyak berlangsung di lahan pertanian. Ditambah lagi bersama para petani yang pengetahuannya masih minim untuk meninggalkan pupuk organik seperti pupuk kandang dan pupuk hijau. Padahal, pemanfaatan pupuk organik tidak berpengaruh terhadap kandungan unsur hara alami. 2. Sifat Asam Tanah Berkurang Penggunaan pupuk Phonska ini terkecuali dilakukan berkesinambungan dan didalam jangka yang panjang akan membuat kesuburan tanah berkurang. Dan tanah termasuk nantinya tidak akan berfaedah secara maksimal gara-gara telah terlampau banyak menyerap bahan-bahan kima. 3. Berkurangnya Penyerapan Air Oleh Tanah Petani yang bijak ialah petani yang bisa sesuaikan bagaimana caranya supaya tanah yang ditanami selamanya terjaga bersama dengan baik. Walaupun sebetulnya udah terlalu kerap sekali gunakan pupuk-pupuk yang berbahan kimia. Akibatnya kekuatan tanah di dalam menyerap air dapat makin berkurang jika tidak diimbangi bersama pemanfaatan pupuk organik gunanya untuk menetralisirkan unsur hara yang terdapat dalam tanah. Kesimpulan Meskipun miliki beragam manfaat, tapi kalau pemakaian pupuk phonska tidak teratasi berlebihan justru dapat membawa dampak rusaknya pada tanah. Bahan tambahan yang ada terhadap pupuk phonska sanggup menyebabkan kerusakan sifat-sifat tanah dan merusak unsur hara organik dalam tanah. Maka berasal dari itu penggunaannya tidak boleh berlebihan. Jika pupuk phonska digunakan di dalam jangka kala yang panjang dan secara tetap menerus tanpa diimbangi dengan pupuk organik maka dapat kurangi kekuatan tanah di dalam menyerap air. Sehingga lama kelamaan tanah jadi kering dan tandus. Pemberian pupuk ini dengan beragam kadar tambahannya akan mengakibatkan unsur hara alami tanah jadi rusak atau kalah bersama bahan sintetis. Kondisi ini memicu tanah yang awal mulanya subur dan baik untuk bermacam tanaman tidak dapat ulang produktif. Keadaan miskin hara udah berlangsung di banyak lahan pertanian. Petani bersama dengan ilmu yang tidak cukup memadai meninggalkan pupuk organik seperti pupuk kandang dan pupuk hijau. Padahal, pemakaian pupuk organik tidak berpengaruh terhadap kandungan unsur hara alami. Mengetahui apa itu pupuk phonska beserta fungsi dan kekurangannya sangatlah penting. Apalagi, model pupuk ini menawarkan banyak kelebihan dimana keliru satunya adalah harganya yang tidak mahal dan bisa tingkatkan hasil memproduksi dari pertanian. Untuk pemesanan Pupuk NPK dan Pembenah Tanah berkualitas bisa mengunjungi website rekanan kami di Pusat Pupuk Murah dengan alamat website Post Views 17 Post navigation
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini PURWOREJO - Alokasi pupuk bersubsidi untuk petani di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada 2023 diklaim lebih banyak ketimbang tahun lalu. Dengan demikian, ketersediaan stok pupuk bersubsidi diperkirakan bisa mencukupi kebutuhan petani di Kota Berirama. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian DKPP Kabupaten Purworejo, Hadi Sadsila, mengatakan, pada 2022 lalu Kabupaten Purworejo mendapatkan jatah pupuk bersubsidi jenis urea sebanyak 12 ribu ton dan phonska sebesar 9 ribu ton. "Tahun ini kami mendapatkan stok pupuk urea 14 ribu ton, pupuk phonska 12 ribu ton, dan pupuk NPK khusus Kakao sebesar 20 ribu ton. Jadi alokasinya lebih besar dan Insya Allah mencukupi," ungkap Hadi kepada Tribun Jogja, Jumat 9/6/2023. Baca juga Warga Sambut Baik Aturan Masker Tak Lagi Wajib untuk Orang Sehat Menurut Hadi, pupuk tersebut menyasar 9 komoditi utama pertanian. Antara lain padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kakao, tebu, dan kopi. Pupuk tersebut disediakan untuk para petani yang memiliki lahan di bawah 2 hektar. Kemudian data petani sudah tergabung sebagai anggota kelompok tani yang terdaftar dalam sistem informasi managemen penyuluh pertanian Simluhtan. Serta NIK petani harus terintegrasi dengan data di dinas kependudukan dan catatan sipil Disdukcapil. Adapun pembelian pupuk bersubsidi dapat dilakukan di distributor atau pengecer dengan syarat petani harus memiliki kartu tani. Sementara itu, Penyuluh Pertanian Madya DKKP Kabupaten Purworejo, Hartoyo, menjelaskan bahwa sebenarnya secara umum kebutuhan pupuk di Kabupaten Purworejo selalu tercukupi. Asalkan para petani menggunakan pupuk tersebut sesuai dosis. Yakni setiap satu hektar lahan idealnya diberi pupuk urea sebanyak 250 kilogram dan 75-100 kilogram pupuk phonska. "Karena terkadang petani menggunakan pupuk tidak sesuai dengan dosis. Semisal daun kuning sedikit langsung buru-buru disiram pupuk, padahal sudah ada takarannya. Kemudian pupuk kan alokasinya untuk satu tahun, tapi kadang petani mengambil jatah dalam satu kali waktu sekalian. Sehingga ketika musim tanam kedua atau ketiga, pupuk yang dimiliki mulai tidak cukup. Seharusnya, pupuk bersubsidi diambil secara bertahap sesuai musim tanam," jelasnya. Lebih lanjut, Hartoyo, mengungkapkan, capaian penyaluran pupuk urea dan phonska di Kabupaten Purworejo sejak Januari - Mei 2023. Menurutnya hingga Mei 2023, pupuk urea telah tersalurkan sebanyak ton. Kemudian untuk pupuk phonska hingga Mei 2023 sudah tersalurkan ton. "Total petani yang menerima pupuk bersubsidi se-Kabupaten Purworejo ada orang. Namun, petani yang telah menebus pupuk sampai Mei 2023 ada orang. Himbauan kami, semoga petani bisa memakai pupuk sesuai dosis dan tidak berlebihan. Agar bisa tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, tepat tempat, tepat mutu, tepat cara, dan tepat harga," ujarnya. "Selain itu juga kalau bisa mengurangi pupuk kimia. Sehingga mari bersama lakukan gerakan genta organik, yakni gerakan pertanian organik," tandasnya. drm
Phonska Plus Untuk Bawang Merah Pupuk Phonska merupakan tidak benar satu type pupuk yang memadai populer di dunia pertanian. Pupuk ini punya kandungan beraneka unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Tidak cuma itu, model pupuk yang satu ini pun bisa menjadikan tanaman yang tengah dibudidayakan tumbuh subur dengan produktivitas serta panen yang memadai melimpah. Jenis pupuk tersebut sebetulnya telah banyak digunakan dan menjadi pilihan para petani. Pupuk Phonska merupakan keliru satu tipe pupuk anorganik yang mendapatkan subsidi dari pemerintah. Oleh dikarenakan itu harga dari pupuk yang satu ini cukup terjangkau dan dapat oleh dibeli bermacam kalangan petani. Pupuk yang satu ini merupakan pupuk majemuk, di mana terdapat beraneka unsur hara perlu yang diperlukan oleh tanaman yang dibudidayakan. Hingga waktu ini, pupuk tersebut pun tetap menjadi andalan dan udah kondang luas di pasaran. Dalam perihal ini, Kedatangan pupuk phonska sesungguhnya benar-benar mendukung para petani untuk melaksanakan perawatan pada tanamannya. Umumnya petani yang memanfaatkan pupuk yang satu ini adalah para petani padi. Tanaman padi yang dihasilkan melalui perawatan gunakan pupuk phonska biasanya membuahkan bulir-bulir yang terbilang lebih berisi. Pupuk Phonska ini terasa diproduksi di awal tahun 2000 dan resmi dijual ke keseluruh Indonesia di bulan agustus tahun 2000. Pupuk ini ada dalam dua ukuran kemasan yang sanggup jadi pilihan, yakni dalam kemasan 20 kg dan didalam kemasan 50 kg. Walaupun banyak digunakan dan jadi andalah di dalam dunia pertanian, ternyata tipe pupuk yang satu ini pun sebenarnya tidak dijual secara bebas. Mengapa itu sanggup terjadi? Produk pupuk yang satu ini merupakan pupuk bersubsidi, agar didalam sistem penjualannya pun juga ditunaikan memakai sistem yang tertutup. Pada umumnya, para petani yang dapat mendapatkan style pupuk anorganik yang satu ini adalah para petani yang masuk di dalam grup tani di desanya. Pupuk Phonska memang product pupuk yang cukup baik bagi budidaya tanaman, lebih-lebih padi. Hal ini karena banyaknya unsur hara makro perlu yang terdapat di dalamnya. Selain itu, pupuk yang satu ini pun gampang diserap oleh menjual pasaran pupuk ini berkisar Wajar saja banyak petani yang pilih untuk pakai pupuk tipe ini untuk tanaman-tanaman mereka. Karena kualitas berasal dari pupuk ini termasuk udah di uji dan hasil tanaman yang diberikan pupuk ini jadi lebih baik. Kandungan Pupuk Phonska 15-15-15 Memiliki takaran Sulfur S 10% Memiliki persentase Phosphat P2O5 15% Memiliki kadar Nitrogen N 15% Memiliki persentase Kalium K2O 15% Berbentuk butiran granul berwarna merah muda Memiliki sifatt higroskopis mudah larut sehingga mudah diserap oleh akar tanaman. Mempunyai Kandungan Zinc atau Seng Zn sebesar part per million ppm Perlu diketahui terhitung bahwa menambahkan unsur hara mikro Seng inilah yang membedakan pada pupuk NPK Phonska Plus dengan pupuk NPK Phonska bersubsidi biasa. Pupuk NPK Phonska Plus ini kebanyakan dikemas bersama dengan berat bersih 25 kg, memiliki wujud granul, dan punya wana putih dan berupa higroskopis yaitu gampang larut di dalam air. dan mempunyai banyak unsur hara didalamnya. Manfaat dan Fungsi Pupuk Phonska Berikut penjelasan perihal fungsi pupuk phonska bagi tanaman Batang tanaman dapat semakin kuat supaya tanaman tidak bakalan enteng roboh Bisa tambah besar ukuran umbi, buah dan terhitung biji Mampu mempengaruhi proses pembentukan buah dan termasuk bunga Dapat mempengaruhi kekuatan tahan tanaman dapat kekeringan pun semakin meningkat Kekuatan energi tahan tanaman akan kekeringan pun lebih meningkat Mampu memacu dan mempengaruhi adanya pertumbuhan generatif dan vegetatif Proses pembentukan sari pati sekaligus gula yang dapat makin lama lancar Mampu memengaruhi sistem tumbuhnya akar tanaman Tanaman pun bakalan lebih sehat dan lebih hijau Kandungan protein terhadap tanaman semakin lama semakin meningkat. Manfaat dari pupuk phonska itu sendiri sebetulnya udah teruji, teruma bagi tananam padi sebab banyak yang menggunakannya. Akan namun banyak jenis pupuk lainnya yang dapat digunakan di dalam membuahkan memproses panen yang melimpah keliru satunya adalah Pupuk NPK Mutiara. Kekurangan Pupuk Phonska Selain berbagai kelebihan yang dimiliki oleh pupuk ini ternyata tetap terkandung sebagian kekurangan yang ditemukan pada pupuk ini. Pastinya kekurangan tidak cuma berlaku terhadap pupuk Phonska saja melainkan untuk beraneka style pupuk yang lainnya. 1. Dapat Merusak Unsur Hara Tanah Tanpa disadari oleh para petani bahwa perlindungan pupuk ini dengan berbagai macam takaran yang terdapat didalamnya dapat memberi tambahan dampak tidak baik bagi tanah, dikarenakan unsur hara alami tanah bakal jadi rusak atau kalah dengan bahan sintetis. Keadaan seperti ini menyebabkan tanah yang semula subur dan bagus untuk beragam tanaman tidak dapat ulang produktif. Karena suasana miskin hara telah banyak berjalan di lahan pertanian. Ditambah lagi bersama dengan para petani yang pengetahuannya masih minim untuk meninggalkan pupuk organik layaknya pupuk kandang dan pupuk hijau. Padahal, pemanfaatan pupuk organik tidak berpengaruh terhadap takaran unsur hara alami. 2. Sifat Asam Tanah Berkurang Penggunaan pupuk Phonska ini terkecuali dilaksanakan berkesinambungan dan didalam jangka yang panjang bakal mengakibatkan kesuburan tanah berkurang. Dan tanah juga nantinya tidak bakal bermanfaat secara maksimal dikarenakan sudah benar-benar banyak menyerap bahan-bahan kima. 3. Berkurangnya Penyerapan Air Oleh Tanah Petani yang bijak ialah petani yang sanggup sesuaikan bagaimana caranya agar tanah yang ditanami senantiasa terjaga bersama dengan baik. Walaupun sebenarnya udah benar-benar sering sekali mengfungsikan pupuk-pupuk yang berbahan kimia. Akibatnya kemampuan tanah dalam menyerap air dapat semakin berkurang terkecuali tidak diimbangi bersama penggunaan pupuk organik gunanya untuk menetralisirkan unsur hara yang terdapat dalam tanah. Kesimpulan Meskipun punyai beraneka manfaat, tetapi jikalau penggunaan pupuk phonska tidak terpecahkan berlebihan justru akan sebabkan kerusakan terhadap tanah. Bahan tambahan yang ada pada pupuk phonska mampu mengakibatkan kerusakan sifat-sifat tanah dan mengakibatkan kerusakan unsur hara organik di dalam tanah. Maka dari itu penggunaannya tidak boleh berlebihan. Jika pupuk phonska digunakan didalam jangka kala yang panjang dan secara terus menerus tanpa diimbangi dengan pupuk organik maka akan kurangi kebolehan tanah didalam menyerap air. Sehingga lama kelamaan tanah jadi kering dan tandus. Pemberian pupuk ini bersama beraneka persentase tambahannya akan membawa dampak unsur hara alami tanah jadi rusak atau kalah dengan bahan sintetis. Kondisi ini mengakibatkan tanah yang mula-mula subur dan baik untuk beragam tanaman tidak bisa kembali produktif. Keadaan miskin hara telah berjalan di banyak lahan pertanian. Petani dengan pengetahuan yang tidak cukup lumayan meninggalkan pupuk organik seperti pupuk kandang dan pupuk hijau. Padahal, pemakaian pupuk organik tidak berpengaruh pada persentase unsur hara alami. Mengetahui apa itu pupuk phonska beserta kegunaan dan kekurangannya sangatlah penting. Apalagi, type pupuk ini tawarkan banyak kelebihan dimana salah satunya adalah harganya yang tidak mahal dan sanggup menaikkan hasil memproses dari pertanian. Untuk pemesanan Pupuk NPK dan Pembenah Tanah berkualitas bisa mengunjungi website rekanan kami di Pusat Pupuk Murah dengan alamat website Post Views 13 Post navigation
Related PapersNaskah diterima tanggal 13 Januari 2015 dan disetujui untuk diterbitkan tanggal 23 September 2015 ABSTRAK. Efektivitas pengelolaan pupuk organik, NPK, dan pupuk hayati pada budidaya bawang merah telah diteliti pada tanah Alluvial lahan bekas sawah, di Cirebon-Jawa Barat. Tujuannya untuk menetapkan dosis pupuk organik, pupuk NPK, dan pupuk hayati yang efektif untuk peningkatan hasil bawang merah, serta dapat menurunkan besaran emisi GRK CO 2. Penelitian dilaksanakan mulai bulan April sampai Agustus 2014 menggunakan rancangan petak terpisah dan diulang sebanyak tiga kali. Petak utama adalah dua varietas bawang merah A, terdiri atas a 1 = varietas Bima dan a 2 = varietas Mentes. Anak petak adalah pengelolaan pupuk B, meliputi b 1 = 1 dosis NPK rekomendasi, b 2 = 1 dosis NPK rekomendasi + 100 kg/ha NPK Mutiara, b 3 = 1 dosis NPK rekomendasi + pupuk organik, b 4 = 1 dosis NPK rekomendasi + pupuk organik + pupuk hayati Biotricho, b 5 = ½ dosis NPK rekomendasi + pupuk organik, dan b 6 = ½ dosis NPK rekomendasi + pupuk organik + pupuk hayati. Hasilnya menunjukkan tidak terjadi interaksi antara varietas dan pengelolaan pupuk tersebut terhadap pertumbuhan, serapan hara NPK, dan hasil umbi bawang merah pada tanah Bima menghasilkan pertumbuhan, serapan hara NPK, dan hasil umbi bawang merah yang lebih tinggi dan lebih baik dibandingkan varietas Mentes. Pengurangan dosis pupuk NPK sampai 50% rekomendasi dengan disertai pemberian pupuk organik/pupuk hayati tidak mengurangi pertumbuhan tanaman, serapan hara NPK, dan hasil umbi bawang merah pada tanah Alluvial. Kombinasi perlakuan varietas Bima dengan pemberian NPK dosis rekomendasi + pupuk organik Petroganik menghasilkan bobot umbi segar paling tinggi setara 29,20 t/ha, sedangkan hasil bobot umbi kering bawang merah paling tinggi setara 14,62 t/ha diperoleh pada varietas Bima dengan pemberian NPK ½ dosis rekomendasi + pupuk organik Petroganik yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya dan mampu menurunkan besaran fluks CO 2 > 25 % selama perkembangan tanaman di lapangan. Implikasi dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan organik dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik NPK yang sejalan dengan prinsip pertanian berkelanjutan tanpa mengurangi produktivitas hasil bawang merah. ABSTRACT. The effectiveness of organic fertilizers, NPK, and biofertilizers managements on shallots cultivation have been studied in the former rice field Alluvial soil, at Cirebon, West Java. The aimed was to establish the application among of organic fertilizer, NPK, and biofertilizers which was effective for increasing growth and yields of shallots, as well as the reducing amount of greenhouse gas emissions CO 2. The study was conducted from April to August 2014 by using a split-plot design and repeated three times. The main plot was two varieties of shallots A, which consisted of a 1 = Bima varieties and a 2 = Mentes varieties. The subplots consisted of fertilizers managements B, included of b 1 = 1 dose of NPK recommendations, b 2 = 1 dose of NPK + 100 kg / ha of NPK Mutiara , b 3 = 1 dose of NPK + organic fertilizer, b 4 = 1 dose of NPK + organic fertilizer + biofertilizer Biotricho , b 5 = ½ dose of NPK + organic fertilizer, and b 6 = ½ dose of NPK + organic fertilizer + biofertilizer Biotricho. The results showed no interaction between varieties and fertilizer management on growth, NPK nutrient uptake, and yield of shallots bulbs on Alluvial soil. Bima varieties produced growth, NPK nutrients uptake and yield of shallots bulbs higher than the Mentes varieties. The reduction dose of 50% NPK fertilizer and applied with the organic fertilizer and/or biofertilizer did not reduce plant growth, NPK uptake, and yield of shallots bulbs in Alluvial soil. Bima varieties in combination with the treatment of NPK + organic fertilizer Petroganic produced the highest weight of fresh bulbs equivalent to t/ha. While the highest dry weight of shallots bulbs equivalent to t/ha was achieved in the combination of Bima varieties with ½ dose of NPK + organic fertilizer Petroganic, and also could reduce the amount of CO 2 flux > 25 % during plant development in field. The implications of this study indicated the applied of organic fertilizer could reduce the dose of inorganic fertilizers NPK which is in line with the principles of sustainable agriculture without decreasing productivity of to the rising market demands of spring onion Allium fistulosum L. it is necessary to response them with the best technical plantation. This research is meant to know 1 the effective plant spacing, 2 the effective seedlings tuber cutting, and 3 to decide the interaction between plant spacing and the seedlings tuber cutting spring onion. The research was done on April 2018 until June 2018 at Dusun Gewok, Desa Karanggintung, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. The design of the research is a Randomized Complete Block Design RCBD with two factors. The first factor is the plant spacing which consist of 3 levels, 15 x 20 cm, 20 x 20 cm, and 25 x 20 cm. The second factor is seedling tuber cutting which consist 3 levels, without cutting, cutting ½ part, and cutting 2/3 part. The data analyzed using F test, then continued using Duncan’s Multiple Range Test DMRT on level 5%. The result showed that the most effective to reach the higher level and the best yield is ...There has been a shift towards sustainable agriculture including organic farming system. Organic fertilizer is absolutely necessary in organic farming to replace synthetic fertilizers. In addition, weed control is nessesary to prevent yield decrease. This study aimed to compare influence of different types of compost and weed control periode on growth and yield of sweet corn. This research was carried out in January-March 2016 in Padang Serai, Kampung Melayu Subdistrict, Bengkulu City, Indonesia. The design used in the experiment was Complete Random Design with two factors. The first factor was synthetic fertilizer, vermicompost, litter compost, wedelia compost and water hyacinth compost, whereas the second factor was the weed control periode which were 3 WAP week after planted as well as 3 and 6 WAP. Sweet corn plants that nurtured with compost has better growth and yield compared to a plant that just nurtured with inorganic fertilizers. The best growth and yield of sweet corn pl...Daging ayam merupakan salah satu produk peternakan yang memegang peran cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat Indonesia sebagai sumber protein hewani. Bentuk olahan daging ayam yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat adalah nugget ayam. Tepung atau pati yang biasa digunakan untuk pembuatan nugget adalah tepung terigu. Indonesia mempunyai banyak jenis umbi lokal yang dapat menghasilkan pati dan memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan pengisi filler dalam pembuatan nugget, misalnya umbi gembili. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat penggunaan pati gembili terhadap sifat fisik yang sama dengan kontrol dan akseptabilitas nugget ayam yang paling disukai. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap RAL dengan 5 perlakuan tepung terigu 10% sebagai kontrol dan pati gembili 5%, 10%, 15% dan 20% dan setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan dilakukan Analisis Ragam dan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan digunakan Uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penggunaan tingkat pati gembili 5% menghasilkan nugget ayam dengan persentase daya ikat air 46,40%, susut masak 6,31% dan kekenyalan 133,75 mm/g/10 detik yang sama dengan kontrol serta secara akseptabilitas paling disukai dengan skala hedonik suka-sangat suka 4,00- 4,15. Kata Kunci Nugget ayam, pati gembili, daya ikat air, susut masak, kekenyalan, akseptabilitasThe research was conducted during 4 four months, from September to Desember 2016. Located in Field Laboratory of STIPER Kutai Timur. The research aims to determine the effect of variation of NPK fertilizer on growth and production of soybean. The research methode used a non factorial Randomized Block Design which consist of 4 treatments and 5 replications. The treatments were; P0 = without fertilizer control, P1 = NPK Pelangi 10 grams plant-1 , P2 = NPK Mutiara 10 grams plant-1 , and P3 = NPK Phonska 10 grams plant-1. The parameters were height of plant centimeter, number of branches stalk, number of pods, seed weight plant-1 grams and productivity ton hectare-1 The results showed the effect of NPK fertilizer is not significant on the growth and production of soybean on all treatments. The NPK Mutiara is the best treatments. It had height of plant 29,20 cm, number of branches 10,03 stalk, number of pods 25,37/plant , seed weight 56,13 grams/plant and production 2,25 tons/hektar. ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan, mulai September-Desember 2016. Lokasi bertempat di laboratorium lapang Departemen Agroteknologi STIPER Kutai Timur. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk majemuk terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok RAK nonfaktorial dengan 4 perlakuan, masing-masing diulang 5 kali. Adapun perlakuan tersebut yaitu P0 Tanpa pupuk majemuk, P1 NPK Pelangi 10 gram tanaman-1 , P2 NPK Mutiara 10 gram tanaman-1 , P3 NPK Phonska 10 gram tanaman-1. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah polong, berat biiji kering dan produktivitas kedelai. Hasil penelitian menunjukkan pupuk NPK tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai pada seluruh perlakuan. Pupuk NPK Mutiara merupakan perlakuan yang terbaik yang memberikan tinggi tanaman 29,20 cm, jumlah cabang 10,03 tangkai, jumlah polong/tanaman 25,37 polong, berat biji kering kedelai/tanaman 56,13 gram, dan produksi biji kering kedelai/hektar 2,25 ton/hektarABSTRAK. Brebes merupakan sentra bawang merah di Jawa Tengah dengan jenis tanah Alluvial yang mempunyai kadar bahan organik dan N-total tergolong sangat rendah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan ialah dengan menambahkan bahan organik dan pupuk N dengan dosis yang tepat. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh varietas bawang merah dan dosis pemberian pupuk N terhadap pH tanah, N-total tanah, serapan N, dan hasil dua varietas tanaman bawang merah Allium ascalonicum L. pada tanah Entisols Brebes, Jawa Tengah. Percobaan dilakukan di Rumah Kaca Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang, Jawa Barat m dpl. dari Bulan November 2011 sampai dengan Januari 2012. Rancangan percobaan yang digunakan ialah petak terbagi dengan tiga kali ulangan. Petak utama ialah varietas, terdiri atas varietas Bangkok dan Kuning. Anak petak ialah dosis pupuk N, terdiri atas lima taraf yaitu 0, 45, 90, 135, dan 180 kg/ha. Hasil percoban menunjukkan bahwa dosis pupuk N dan varietas bawang merah berinteraksi memengaruhi penurunan pH tanah, tetapi tidak demikian halnya dalam meningkatkan N-total tanah, serapan N tanaman, dan hasil tanaman bawang merah. Secara mandiri varietas dan dosis pupuk N memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan N-total tanah, tetapi tidak terhadap serapan N hasil tanaman bawang merah. Tidak didapat dosis optimum pupuk N untuk varietas Bangkok maupun varietas Kuning. Implikasi penelitian ini bahwa pupuk N dalam dosis yang cukup diperlukan untuk meningkatkan produktivitas tanah Entisols dan tanaman bawang merah. ABSTRACT. Brebes is the center of shallots in Central Java with Alluvial soil types that have low levels of organic matter and also low total-N. One effort to improve the soil fertility is to add organic matter and N fertilizer N at the correct dosages. The objective of this study was to determine the effect of N fertilizer dose on the soil pH, soil total-N, N uptake, and yield of two shallots Allium ascalonicum L. varieties grown on Entisols soil types from Brebes, Central Java. The experiment was conducted at the Screen House in the Indonesian Vegetable Research Institute , Lembang, West Java 1,250 m asl. from November 2011 to January 2012. The experimental design was a split plot with three replications. The main plot was the variety, consisting of cv. Bangkok and Kuning. The subplot was the dose of N fertilizer consisting of five levels 0, 45, 90, 135, and 180 kg / ha. The results of the experiment showed that there was an interaction between the dose of N fertilizer and the shallots varieties on the decrease of soil pH, but there was no interaction affect on the increasing of soil total-N, N uptake, and yield of shallots. Independently, varieties and fertilizer N gave significant effect on the increase in total-N soil, but not on the N uptake of shallots crop. There was no optimum dosage of N fertilizer neither for Bangkok variety nor the Kuning variety. The implication of this study that N fertilizer in sufficient doses was required to improve soil fertility and yield of shallots. Bawang merah Allium ascalonicum L. merupakan salah satu komoditas sayuran yang mempunyai arti penting bagi masyarakat baik dilihat dari nilai ekonomisnya yang tinggi maupun dari kandungan gizinya. Meskipun bawang merah bukan kebutuhan pokok, namun kebutuhan bawang merah tidak dapat dihindari oleh konsumen rumah tangga sebagai pelengkap bumbu masakan sehari-hari. Kegunaan lain dari bawang merah ialah sebagai obat tradisional yang manfaatnya sudah dirasakan oleh masyarakat luas. Demikian pula pesatnya pertumbuhan industri pengolahan makanan akhir-akhir ini juga cenderung meningkatkan kebutuhan bawang merah di dalam negeri. Di Indonesia, bawang merah telah lama diusahakan oleh petani sebagi usahatani yang bersifat komersil, yaitu dicirikan oleh sebagian besar atau seluruh hasil produksinya ditujukan untuk memenuhi permintaan pasar. Usahatani bawang merah memiliki keunggulan komparatif Adiyoga & Soetiarso 1997. Guna memenuhi permintaan pasar, peningkatan produksi dan mutu hasil bawang merah harus ditingkatkan. Salah satunya dapat dilakukan dengan cara intensifikasi pemupukan yang berimbang. Kabupaten Brebes dikenal sebagai sentra produksi bawang merah di Jawa Tengah, dengan jenis tanah Alluvial Entisols. Entisols ialah salah satu jenis tanah mineral yang baru berkembang, yang mana sifat-sifatnya sebagian besar ditentukan oleh bahan
pupuk phonska untuk bawang merah